Pixel Code jatimnow.com

ITS Siap Tampung Mahasiswa Untad Palu yang Terdampak Gempa

Editor : Arif Ardianto   Reporter : Farizal Tito
Rektor ITS Prof Joni Hermana di ruang kerjanya, Rabu (3/10/2018).
Rektor ITS Prof Joni Hermana di ruang kerjanya, Rabu (3/10/2018).

jatimnow.com — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berencana menampung mahasiswa aktif Universitas Tadulako (Untad) Palu untuk melanjutkan kuliah sementara di ITS. Sebab, kampus mereka di Palu rusak parah akibat gempa dan tsunami beberapa waktu lalu.

Rektor ITS Prof Joni Hermana mengatakan bantuan pendidikan tersebut karena ada informasi dari Rektor Untad Prof Muh Basir Cyio melalui pesan WhatsApp.

Dalam pesannya itu, Prof Muh Basir menjelaskan bahwa fasilitas kampusnya mengalami kerusakan yang cukup parah. Sehingga, kegiatan akademik tidak bisa dilakukan.

"Mendengar hal itu, saya langsung menanggapi dan menawarkan bantuan. Saya katakan kalau misalnya kondisinya seperti itu, sambil menunggu proses pemulihan bangunan, bagaimana kalau mahasiswanya dititipkan di ITS?” ujar Joni kepada Rektor Untad melalui pesan singkat di grup Majelis Rektor, Rabu (3/10/2018).

Joni juga menjelaskan bahwa ITS sudah siap menampung para mahasiswa Untad itu. Bahkan, nanti para mahasiswa Untad akan digratiskan kuliah di ITS itu.

"Selama menjalani perkuliahan di ITS. Nantinya, para mahasiswa Untad tidak dikenakan biaya sepeserpun. Selain itu juga, akan kita sediakan asrama untuk tempat tinggalnya," terangnya.

Bahkan, Joni juga berjanji akan memberikan uang saku selama satu semester kepada mahasiswa yang terdampak gempa. Namun, uang saku itu hanya diperuntukkan bagi mereka yang benar-benar kekurangan dana.

Baca juga:
Taruna Poltekbang Surabaya Magang di Miyazaki Airport Jepang

"Jadi, nilai mereka di ITS akan disetarakan di kampus mereka dengan sistem transfer kredit saja,” ujarnya.

Inisiasi ITS untuk memfasilitasi para mahasiswa Untad berkuliah sembari menunggu fasilitas kampus mereka diperbaiki ini, ditanggapi baik oleh para rektor dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

“Lebih dari 30 universitas yang menyatakan kesanggupannya untuk menerima juga mahasiswa Untad,” tandasnya.

Kemudian terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2018 lalu, Rektor Untad juga sudah mengeluarkan surat imbauan kepada para mahasiswanya bahwa perkuliahan tidak diberhentikan secara total.

Baca juga:
Tidak Sempat Daftar SNBP? Yuk Pilih Undiksha Lewat SNBT

Tapi dapat ditempuh dengan pendekatan blended learning, distance learning, serta dapat ditempuh melalui perguruan tinggi di bawah koordinasi Majelis Rektor dan Forum Rektor dengan sistem ‘sit-in’ di perguruan tinggi yang berkenan menerima mahasiswa Untad.