Pixel Code jatimnow.com

Ibu Hamil asal Pulau Masalembu Meninggal di Atas Kapal saat Menuju Rumah Sakit

Editor : Yanuar D   Reporter : Fathor Rahman
Situasi di atas kapal. (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)
Situasi di atas kapal. (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)

jatimnow.com - Ibu muda bernama Siti Salihah (20), warga Dusun Mandar, Desa Suka Jeruk, Kecamatan Pulau Masalembu, Sumenep meninggal di atas kapal. Ia meregang nyawa saat berada dalam perjalanan menuju rumah sakit di Sumenep untuk menjalani operasi.

Bidan Puskesmas Masalembu, Murdia Hannan mengatakan, kejadian itu bermula saat korban hendak melahirkan. Namun, keluarga korban terlebih dahulu membawa ke dukun beranak.

"Lalu pada Rabu siang itu ternyata tidak bisa lahir. Dukunnya minta bantuan ke saya dan saya datang ke rumahnya," ujarnya, Jumat (7/2/2025).

Setelah menemui Salihah, Murdia melihat jika kondisi ibu muda itu mengalami tahap akhir persalinan yang berlangsung lama akibat bayi tak kunjung keluar. Kondisi ini bisa berpotensi mengakibatkan terjadinya komplikasi pada bayi dan ibunya.

"Karena kondisi tersebut, maka korban harus dioperasi di rumah sakit yang ada di Sumenep daratan," imbuhnya.

Ia mengatakan, korban berangkat ke Sumenep pada Kamis (6/2/2025) pagi didampingi oleh tenaga medis dari puskesmas dan juga pihak keluarga. Saat berangkat, korban dalam kondisi sehat bahkan bisa berjalan sendiri ke atas kapal.

Baca juga:
Aksi Srikandi PLN UPT Gresik Cegah Stunting di Desa Banjarsari Cerme

"Di dalam kapal, kami tidak bisa menstimulasi korban agar melahirkan secara normal karena kondisi air ketuban juga sudah habis jadi harus operasi," ungkapnya.

Perjalanan dari Pulau Masalembu ke Sumenep daratan cukup jauh dan memakan waktu belasan jam. Kondisi cuaca yang memburuk membuat kapal mengalami guncangan akibat ombak besar.

"Disitu korban mulai ngedrop dan mengalami pusing. Korban juga sempat minta minum ke keluarganya," tuturnya.

Baca juga:
Lomba Bayi Sehat dan Cerdas Cermat Ibu Hamil Digelar di Jember

Tak berselang lama, korban mulai kehilangan kesadaran dan mengeluarkan busa dari mulutnya hingga korban juga kehilangan nyawa setelah berada di kapal lebih dari 12 jam perjalanan. Tak hanya itu, anak didalam kandungan Salihah juga tak bisa diselamatkan.

"Meninggalnya jam 3 sore," pungkasnya.