jatimnow.com - Warga Payangan Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu Jember menolak penyedotan air laut yang digunakan untuk tambak udang di sekitar lingkungannya.
Penolakan itu dituangkan dalam spanduk ukuran panjang 2 meter dan tinggi 70 centimeter yang ditulis warga dengan kain dan terpampang di simpang tiga wilayah setempat.
Dalam spanduk tersebut, tertulis "Kami masyarakat Payangan menolak dengan adanya penyedotan air laut untuk dialirkan ke tambak udang di Payangan".
Suparto warga setempat mengatakan, dengan penyedotan air laut tentu akan berdampak pada abrasi di pesisir pantai, karena banyak pasir yang ikut tersedot.
"Penolakannya ini terkait abrasi laut akibat banyaknya pasir yang tersedot di dalam tambak," katanya, Sabtu (5/4/2025).
Baca juga:
30 Hektare Tanaman Padi di Jember Diserang Hama Tikus, Salah Pola Tanam
Penyedotan air laut yang digunakan untuk dua tambak itu, juga tidak berdampak kesejahteraan ke warga sekitar. Bahkan sumur warga terasa asin seperti air laut, dan tidak bisa dibuat mandi hingga memasak.
Suparto menyampaikan, warga selama ini juga tidak merasakan Corporate Social Responsibility (CSR) dari dampak lingkungan yang ditimbulkan. Hanya saja saat panen, warga diberi udang setengah kilogram.
Warga lainnya, Hariyadi menambahkan, selama ini dua perusahan tambak udang hanya menunjukan dokumen analisis dampak lingkungan (AMDAL) saja.
Baca juga:
Arus Balik Lebaran di Jember Mulai Meningkat Sejak Kamis Malam
Menurutnya, bukti yang disodorkan hanya bukti fisiknya saja dan tidak pernah tahu pengelolaan limbahnya. Bahkan diketahui, limbah di buang di muara sungai karena perusahaan tidak menyediakan penampungan.
"Limbah tambak sendiri itu ada kaporit, saponin dan sisa senterat, oli dan solar. Semua tidak ada penampungan dan dibuang ke sungai yang mengalir di muara laut," ungkapnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-76374-warga-payangan-jember-tolak-penyedotan-air-laut-untuk-tambak-udang