Pixel Code jatimnow.com

Umat Buddha Tulungagung Gelar Ritual Atthami Puja di Candi Sanggrahan

Editor : Redaksi   Reporter : Bramanta Pamungkas
Umat Buddha di Tulungagung gelar Atthami Puja di Candi Sanggrahan. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Umat Buddha di Tulungagung gelar Atthami Puja di Candi Sanggrahan. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Umat Buddha Tulungagung mengikuti ritual Atthami Puja di Candi Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Minggu (18/5/2025). Ritual ini dilakukan 8 hari setelah perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak.

Hari ke 8 setelah Waisak merupakan perayaan penting dalam agama Buddha yang menghormati kelahiran, pencerahan, dan parinirvana Sang Buddha Gautama. Dalam ritual ini mereka melakukan Pradaksina atau berjalan mengelilingi candi sebanyak 3 kali. Mereka juga membaca puja di depan altar yang sudah disiapkan.

Pembina rohaniawan Vihara Buddha Loka Theravada, Pandita Sugianto mengatakan ritual ini diikuti umat Buddha di wilayah Tulungagung. Mereka memilih Candi Sanggrahan sebagai lokasi Atthami Puja karena memiliki kisah sejarah yang mendekati ritual ini.

Candi peninggalan zaman Kerajaan Majapahit ini merupakan lokasi persinggahan abu jenasah seorang Bikhuni bernama Rajapatni Dewi Gayatri.

“Candi ini memiliki sejarah yang berkaitan dengan umat Buddha karena menjadi persinggahan abu jenasah seorang Bikhuni," ujarnya, Minggu (18/5/2025).

Baca juga:
Melihat Perayaan Cheng Beng Pertama Kali di Grand Heaven Surabaya

Ritual ini merupakan peringatan saat dikremasinya jenasah sang Buddha Gautama. Mereka mengawali ritual ini dengan melakukan Pradaksina. Setelah itu mereka membacakan puja untuk Buddha, Damma dan Sangha. Mereka juga membacakan doa di depan altar yang sudah disiapkan.

“Kita juga melakukan penutupan dengan Pattidana atau pelimpahan jasa yang kami persembahkan untuk leluhur atau makhluk hidup lainnya dengan harapan memancarkan energi positif dan memberikan kebahagiaan dengan seluruh makhluk," terangnya.

Baca juga:
Mahavihara Majapahit, Pembuktian Toleransi Tinggi di Mojokerto

Ritual Athami Puja ini belum banyak dikenal bagi umat Buddha. Mayoritas mereka hanya mengenal perayaan Hari raya Tri Suci Waisak saja. Di Tulungagung sendiri ritual ini baru dilakukan sejak empat terakhir. Banyaknya Biksu yang memperdalam ajaran Buddha di negara lain membuat ritual ini baru dilakukan di Indonesia.

“Sebenarnya ritual ini sudah lama ada, namun belum banyak dikenal umat di Indonesia," pungkasnya.