jatimnow.com – Upaya pencarian enam warga yang tertimbun tanah longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, terus dilakukan, Selasa (20/5/2025). Sebanyak 135 petugas gabungan dikerahkan dalam operasi ini.
Namun, medan sulit dan akses jalan yang terputus menjadi tantangan utama di lapangan. Petugas juga mengerahkan 3 unit alat berat untuk membuka akses jalan menuju lokasi kejadian.
Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Nanang Pujo, untuk menuju lokasi terdampak, petugas harus berjalan kaki selama lebih dari 45 menit akibat tertutupnya akses utama. Material longsor diketahui menutup akses jalan di beberapa titik.
“Akses yang bisa dilalui saat ini hanya dengan jalan kaki, itu pun memakan waktu cukup lama, sekitar 45 menit,” ujarnya, Selasa (20/5/2025).
Menurut Nanang, tim awal sudah berhasil menjangkau titik longsor. Namun, kondisi tanah yang labil dan medan curam membuat pergerakan tim sangat terbatas.
Baca juga:
Longsor Terjang Pemukiman Warga di Trenggalek, 6 Dilaporkan Hilang
Oleh karena itu, proses evakuasi dilakukan bergantian demi keamanan personel. Langkah awal yang dilakukan saat ini adalah mendorong alat berat ke lokasi untuk membuka akses. Selain menggunakan alat manual, tim juga akan memanfaatkan Alkon atau alat penyemprot air guna mempercepat proses pemindahan material longsor dan lumpur.
“Titik longsor ada tiga. Akses tertutup lumpur, batang pohon, dan ranting. Itu semua harus dibersihkan terlebih dahulu agar kendaraan operasional bisa masuk,” jelasnya.
Baca juga:
Ancaman Batu Raksasa di Desa Ngilo-ilo Ponorogo, BPBD Surati PVMBG
Dari hasil asesmen sementara, tiga rumah warga dilaporkan hilang tertimbun material longsor. Sementara itu, masih ada warga yang memilih bertahan di lokasi meski akses keluar sangat terbatas. Hingga kini, proses pencarian korban masih berlangsung. Tim gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Tagana, dan relawan terus bergantian menyisir area terdampak longsor.
“Warga yang bertahan menyampaikan harapan agar jalur segera dibuka. Saat ini mereka hanya bisa berjalan kaki untuk aktivitas sehari-hari karena jalan utama tertutup longsor,” pungkasnya.