Pixel Codejatimnow.com

Siapkan Mental Anak-anak TK, Sekolah ini Simulasikan Bencana Gempa

Siswa TK yang mensimulasikan diri  melakukan evakuasi saat terjadi gempa
Siswa TK yang mensimulasikan diri melakukan evakuasi saat terjadi gempa

jatimnow.com - Sekolah Kelompok Bermain dan Taman Kanak – Kanak Islam terpadu (KBTKIT) Al Uswah Jalan Ngagel Jaya Tengah I / 8 Surabaya mendadak gempar. Sirine panjang tanda bahaya terdengar keras di area sekolah tersebut.

"Ayo cepar keluar semua anak-anak, jangan sampai ada yang tertinggal ya. Itu tasnya dibawa. Cepat... Ayo.. ayo...," teriak guru memberikan instruksi pada muridnya.

Dari pantauan dilokasi, 151 orang siswa dan guru berhamburan keluar kelas. Saat itu pula ada seorang guru yang terlihat menggandeng salah seorang siswa yang menangis, guru itu coba menenangkan siswa tersebut.

"Cup.. cup.. dik, ayo sini digandeng sama ustadzah," kata seorang guru itu menenangkan siswanya.

Saat itu pula semua barang yang ada di dalam kelas porak-poranda, meja dan kursi pun berjatuhan. Beberapa siswa berlarian menuju halaman sekolah.

Sementara siswa lainnya tetap tinggal di kelas dan memilih berlindung di bawah meja atau duduk di dekat lemari.

Tak lama kemudian sirine berhenti berbunyi. Mereka menghela napas panjang. Artinya, simulasi gempa sudah berakhir. Ya, datangnya bencana memang tidak dapat diprediksi.

Kejadian tersebut sebagai gambaran saat kejadian gempa dan tsunami Palu dan Donggala, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.

Namun, beda halnya yang terjadi di KBTKIT Al Uswah disana hanya simulasi bencana yang diadakan bersama PKPU.

Baca juga:
1300 Personel Gabungan Ikuti Simulasi Pengamanan Pemilu 2024 di Kediri

Desy Rachmawati Kepala Sekolah KBTKIT Al Uswah Jalan Ngagel Jaya Tengah 1 no 8 Surabaya mengatakan bahwa kegiatan tersebut sengaja diadakan sebagai antisipasi siswa dapat menyelamatkan diri ketika gempa terjadi.

"Suatu saat bencana alam seperti gempa itu bisa terjadi, sehingga simulasi ini bertujuan untuk agar para siswa mengerti cara menyelamatkan diri," tutur Desy di sela-sela kegiatan simulasi, Selasa (9/10/2018).

Selain melakukan praktek langsung, para siswa juga diajak menonton video kejadian gempa, tujuannya agar siswa dapat mengetahui benda-benda apa saja yang harus diselamatkan dan dimana harus berlindung saat gempa terjadi itu.

"Kegiatan ini adalah serangkaian penggalangan dana donasi dari wali murid dan Yayasan Harapan Muslimah yang menaungi TKIBT kepada para keluaga korban Gempa Tsunami Palu dan Donggala," jelasnya.

Saat simulasi itu, Surya Fajar Panangsang, siswa TK-B KBTKIT Al Uswah mengaku kaget. Meskipun begitu dia berusaha berlari menyelamatkan diri untuk keluar dari kelasnya sembari mengangkat tasnya di atas kepala.

Baca juga:
Polisi Bentrok di Alun-alun Bojonegoro, Ada Apa?

"Saya tadi latihan menyelamatkan diri dari gempa om. Saya berusaha menutupi kepala dengan tas supaya tidak kena runtuhan balok kayu," terangnya.

Teguh Tri Efendi trainer dari PKPU mengatakan simulasi sengaja dibuat menyerupai aslinya dengan membunyikan sirene dan melihat video. Tapi para siswa diminta agar tetap tidak panik.

"Siswa kami ajarkan berlindung di kolong meja, kemudian melindungi bagian kepala menggunakan tas sampai gempa itu berhenti, Selanjutnya berlari menggunakan tangga manual, dan berkumpul di titik kumpul yang telah ditentukan," pungkasnya.