Pixel Codejatimnow.com

Tak Ingin Seperti Konflik di Timur Tengah, Ini Kata Kapolda Jatim

 Reporter : Erwin Yohanes
Suasana cangkrukan Forkopimda bersama dengan FKUB.
Suasana cangkrukan Forkopimda bersama dengan FKUB.

Baca juga:
Kapolda Jatim Berikan 50.789 Paket Bantuan untuk Korban Banjir di Jawa Tengah

 
jatimnow.com - Kapolda Jawa Timur bersama Gubernur Jawa Timur dan Kasdam V Brawijaya menggelar cangkrukan bersama Forum Kerukunan Umat Beragama. Selain cangkrukan mereka juga menggelar deklarasi Anti Hoax.
 
Berbagai tokoh dari lintas agama ikut nimbrung dan menyampaikan uneg-unegnya terkait dengan hubungan antar sesama dalam lintas agama.
 
Dalam acara Cangkrukan Kamtibmas Forkompimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Jawa Timur bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jatim, yang digelar di ruang Rupa Tama Gedung Tribrata Polda Jatim, Kapolda Irjen Pol Machfud Arifin memaparkan tentang kondisi sejarah konflik masa lalu di berbagai daerah di Indonesia.
 
 
Serta konflik-konflik yang terjadi di berbagai belahan negara seperti di negara kawasan Timur Tengah, Eropa maupun di Asia.
 
"Kita bersyukur Jawa Timur aman, damai," ujar Irjen Pol Machfud Arifin.
 
Kapolda menerangkan, agama di Indonesia cukup majemuk, ada Islam, Kristen, Nasrani, Hindu, Budha dan Konghucu.
 
Katanya, di Indonesia terdiri dari 17.504 pulau, 1.340 suku, 6 agama, 187 kepercayaan. Namun konflik hanya terdiri dari beberapa daerah seperti, di Poso, Ambon, Sampit. 
 
Berbeda dengan di negara lain, seperti di Afganistan yang hanya terdiri dari 7 suku, di Suriah hanya 2 agama, di Lebanon hanya 3 agama dan 3 suku, Srilanka hanya 4 agama dan 4 suku.
 
Konflik masih terus berkepanjangan dan mengakibatkan kerugiaan materi yang sangat besar.
 
"Kita harus bersyukur bahwa Indonesia sangat majemuk, tapi kita tetap bersatu. Bandingkan negara-negara lain, mereka hanya berapa suku tapi terjadi konflik, ini yang membutuhkan biaya cukup besar untuk memulihkan keadaan menjadi normal kembali," tuturnya. 
 
"Oleh karena itu, kita dari berbagai suku, agama, harus tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga pancasila masih diberikan kekuatan untuk terus mencengkram kuat pita merah putih dengan Bhineka Tunggal Ika didalamnya," harapnya.
 
Reporter: Jajeli Rois
Editor: Erwin Yohanes