jatimnow.com - Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Lamongan, Farah Damayanti mengurai cerita persiapan pembukaan Sekolah Rakyat (SR).
Dibalik persiapan yang kini menyentuh 80 persen, Farah menyebut bahwa program SR sempat mendapat penolakan dari orang tua calon siswa.
"Penolakan atau tepatnya mengundurkan diri alasannya jarak lokasi SR jauh dari rumah, selain itu juga disamakan dengan SR pada masa Orde Baru," ungkapnya, Kamis (3/7/2025).
Dari penolakan itu, pihaknya telah melakukan edukasi pada orang tua terkait program SR ini. Dijelaskanya bahwa, siswa nantinya akan mendapat pendidikan unggul dan seluruh kebutuhannya ditanggung oleh pemerintah pusat.
Baca juga:
Khofifah: Sekolah Rakyat Cara Negara Nyalakan Harapan Keluarga Kurang Mampu
"Sesuai data yang kami terima, per-anak itu terjatah 4 juta untuk biaya hidup dan sekolah. Edukasi terus kita lakukan dan syukur mendapat respon positif," urainya.
Lebih lanjut, Farah membeberkan 80 persen persiapan ini terdiri dari sarana prasarana fasilitas pendidikan, dan kebutuhan siswa termasuk seragam, sepatu hingga tenaga pendidik.
Baca juga:
Unesa Buka Sekolah Rakyat Menengah Atas, Siapkan Siswa Masuk Perguruan Tinggi
"Tahap satu, ada 75 siswa kita usulkan ke Provinsi untuk nanti menerima SK. Dari peninjauan Sarana dipastikan sudah memenuhi standart," tuturnya.
Sekolah Rakyat akan dibuka pada tahun ajaran baru 14 Juli 2025 mendatang. Tahap pertama, SE di Lamongan akan ditempatkan di SMK Maritim, Desa/Kecamatan Brondong.