Pixel Code jatimnow.com

Lapas Kediri Hadirkan Perpustakaan Nasional Pertama di Balik Jeruji, Buku Selalu Baru

Editor : Yanuar D  
Warga binaan sedang membaca buku di perpustaan. (Foto: Lapas Kediri/jatimnow.com)
Warga binaan sedang membaca buku di perpustaan. (Foto: Lapas Kediri/jatimnow.com)

jatimnow.com - Lapas Kelas IIA Kediri menghadirkan perpustaan untuk warga binaan. Perpustakaan yang diberi nama Tunas Harapan Bangsa ini digadang-gadang menjadi yang pertama di antara lembaga pemasyarakatan lainnya yang memiliki status perpustakaan nasional.

Hari ini menjadi tonggak penting dimulainya proses pendaftaran tersebut. Tiga petugas dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Kediri hadir langsung ke Lapas Kediri untuk melakukan verifikasi dan pendampingan teknis. Mereka disambut hangat oleh Kalapas Kelas IIA Kediri, Solichin, beserta jajaran. Kunjungan ini sekaligus menandai kolaborasi nyata antarlembaga demi peningkatan kualitas pembinaan di dalam lapas.

Kalapas Solichin menyampaikan bahwa perpustakaan ini akan dilengkapi bahan bacaan yang terus diperbarui setiap bulan. Setiap satu bulan sekali sebanyak 1.000 buku lama akan diambil dan diganti dengan 1.000 buku baru, sehingga bahan bacaan selalu segar, beragam, dan sesuai perkembangan zaman.

Baca juga:
Warga Binaan Lapas Kediri Panen 220 Kilogram Lele

“Kami ingin para WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) tidak hanya memiliki tempat membaca, tapi juga akses pada bacaan yang berkualitas dan relevan,” ujar Solichin.

Jika proses pendaftaran ini disetujui Perpustakaan Nasional, maka Lapas Kediri akan menjadi satu-satunya lapas di Indonesia yang memiliki perpustakaan nasional aktif di dalam lingkungan pemasyarakatan. Ini bukan sekadar fasilitas, melainkan bagian dari transformasi sistem pembinaan menuju arah yang lebih edukatif dan berkelanjutan.

Baca juga:
Petugas Gabungan Geledah Kamar Tahanan Lapas Kediri, Ada Sajam Rakitan

Dengan terobosan ini, Lapas Kediri sekali lagi membuktikan komitmennya dalam mengubah stigma lapas menjadi ruang tumbuh harapan. Perpustakaan Tunas Harapan Bangsa bukan hanya simbol literasi, tapi juga simbol perubahan dan kemajuan di balik jeruji.