Pixel Codejatimnow.com

Polisi Periksa Kejiwaan Kelompok Seks Tukar Pasangan di Surabaya

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Arry Saputra
Polisi menunjukkan barang bukti yang disita dari kelompok sek bertukar pasangan
Polisi menunjukkan barang bukti yang disita dari kelompok sek bertukar pasangan

jatimnow.com - Polisi datangkan psikiater untuk memeriksa kondisi kejiwaan kelompok pelaku seks menyimpang dengan bertukar pasangan yang berhasil diamankan beberapa waktu lalu.

Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Festo Ari Permana mengatakan, bahwa pihaknya tengah memeriksa kondisi kejiwaan kelompok seks bertukar pasangan ini dengan mendatangkan ke psikiater.

"Ini sudah kita kirim surat ke psikiater, nanti ngatur jadwalnya terhadap 6 orang yang melakukan swinger," terang AKBP Festo Ari Permana kepada jatimnow.com, Rabu (10/10/2018).

Baca juga:
Korban Petualangan Seksual Bertambah, Pelaku Juga Cabuli Adik Pacarnya

Baca Juga:

Baca juga:
Petualangan Seksual Pria ini Terbongkar Usai Video Mesumnya Tersebar

  • Polisi Gerebek Pesta Seks Tukar Pasangan di Surabaya
  • Ini Syarat Gabung Kelompok Pesta Seks Tukar Pasangan di Surabaya
  • Grup Swinger Surabaya Wajibkan Foto Telanjang untuk Anggota Baru

    Festo mengatakan, bahwa EH sebelumnya pernah menjadi sales elektronik. EH beserta istrinya DW tinggal bersama orang tuanya. Namun yang sangat disayangkan, pasangan ini melakukan pesta seks saat istrinya sedang mengandung 8 Bulan.

    "Anak kedua yang dikandung. Mereka melakukan ini alasannya sensasi saja. Setelah keluar selama 2 bulan dari pekerjaannya ia mulai berselancar di sosmed dan melakukan perilaku seks menyimpang ini.

    Festo menjelaskan, pelaku sudah melakukan pesta seks sebanyak tujuh kali dengan istrinya. Saat ditanya penyidik EH mengaku jika selama usia kandungan 8 bulan istrinya sudah melakukan pesta sebanyak dua kali.

    "Selama hamil pelaku ini mengajak istrinya sebanyak dua kali di dua hotel yang berbeda di Surabaya. Alasan lain melakukan ini pengaruhnya untuk kemesraan hubungan suami istri si pelaku," jelas Festo.

    Dalam melaksanakan pesta seks, pelaku mengaku uang iuran digunakan untuk hotel dan kebutuhan kegiatan pesta seks. Dan ia melakukannya hanya sekali permainan saja.

    "Mereka melakukannya satu kali main saja, intinya nggak lama dan nggak pernah nginep. Padahal dalam seminggu EH sendiri mengaku biasanya melakukan hubungan suami istri sebanyak tiga kali. Namun karena hasrat seks yang sama-sama tinggi memilih untuk melakukan hubungan swinger," kata Festo.