Pixel Code jatimnow.com

Mahasiswa Ubaya Sulap Limbah Buah Jadi Parfum, Wanginya Tahan Lama

Editor : Ni'am Kurniawan   Reporter : Ali Masduki
Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Surabaya mendemonstrasikan pembuatan parfum dari limbah buah. (Foto: Ali Masduki/jatimnow.com)
Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Surabaya mendemonstrasikan pembuatan parfum dari limbah buah. (Foto: Ali Masduki/jatimnow.com)

jatimnw.com - Lima mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil menciptakan inovasi parfum ramah lingkungan bernama “Dauroma” dari ekstrak limbah buah. Parfum dengan keunggulan wangi tahan lama ini dipamerkan di Selasar Gedung International Village, Kampus Ubaya Tenggilis, pada Kamis (17/9/2025).

Tim inovatif ini terdiri dari Nicole Olivia Tranggono, Selena Hans, Christopher Kayne, Fransiskus Hendra Setiawan Roni, dan Cloresita Margareta Hawins. Nama "Dauroma" sendiri merupakan gabungan dari kata “daur ulang” dan “aroma”, mencerminkan misi mereka untuk mengubah limbah menjadi produk bernilai tinggi.

Ketua tim, Nicole Olivia Tranggono, mengungkapkan bahwa ide pembuatan Dauroma berawal dari keprihatinan terhadap permasalahan sampah di Indonesia, terutama limbah buah yang terus meningkat.

"Kami ingin menciptakan parfum eco-friendly dengan memanfaatkan limbah buah dari UMKM jus di Indonesia," ujarnya saat ditemui di sela-sela pameran.

Selain ramah lingkungan, Nicole juga mengklaim bahwa parfum Dauroma memiliki aroma yang tahan lama, bahkan bisa bertahan lebih dari delapan jam.

Baca juga:
Mahasiswa Surabaya Ciptakan Sepeda Listrik Roda Tiga, Cocok untuk Lansia

"Aroma buah alami yang khas dari Dauroma dapat membangkitkan perasaan bahagia, meningkatkan energi, serta menciptakan kesan ramah saat pengguna memakainya," tambahnya.

Dauroma menggunakan bahan dasar limbah buah seperti apel, mangga, dan pisang. Setiap aroma diberi nama unik, yaitu "Talya" untuk apel, "Ashbel" untuk mangga, dan "Ertz" untuk pisang.

Proses pembuatan parfum ini memakan waktu sekitar dua minggu. Dimulai dari pengumpulan dan ekstraksi limbah kulit buah, penyaringan ekstraksi, formulasi komposisi parfum, maceration (pematangan agar aroma menyatu), pengemasan, hingga quality control sebelum dipasarkan.

Baca juga:
Sejumlah Kampus di Surabaya Terapkan Kuliah Daring, Buntut Kerusuhan

Inovasi ini mendapat dukungan dari dosen pembimbing, Adhika Putra Wicaksono, serta bimbingan dari Ubaya InnovAction Hub (UIH). Dauroma juga berhasil lolos Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW).

"Saat ini, kami fokus mempersiapkan parfum yang siap diperjualbelikan di masyarakat. Harapannya, Dauroma tidak hanya menjadi pilihan parfum dengan aroma unik dan tahan lama, namun juga dapat berkontribusi untuk mengurangi limbah, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap produk ramah lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat lokal melalui proses produksi yang inklusif dan berkelanjutan," pungkas Nicole.