Pixel Codejatimnow.com

Korban Banjir Bandang Banyuwangi Harapkan Bantuan Pemerintah

 Reporter : Erwin Yohanes
Korban banjir, Sulistiyo saat meratakan pasir lantai rumah yang jebol.
Korban banjir, Sulistiyo saat meratakan pasir lantai rumah yang jebol.

jatimnow.com – Korban keganasan banjir bandang Kamis (15/3) yang mengakibatkan jebolnya 1 rumah warga di Lingkungan Sukowidi, Kecamatan Kalipuro dan menjebol 3 rumah di Lingkungan Klatak, Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi menyisakan puing-puing material. Para korban hanya bisa menggantungkan harapannya pada bantuan pemerintah.

Ibu Sumilah yang tinggal di Lingkungan Klatak Rt 4 Rw 2, Kelurahan Sukowidi mengaku dapur yang terbuat dari bilik bambu dan seisinya menyisakan satu buah kompor gas tanpa tabung karena hanyut terbawa arus. Nenek 2 cucu tersebut juga berharap adanya bantuan yang datang kepadanya.

"Kompor gasnya ada, tapi tabung dan apa-apanya ilang, mangkok, piring, baki, kaleng, dan perabotan dapur hanyut," ungkap Sumilah kepada jatimnow.com.

Dia juga berharap adanya bantuan untuk memperbaiki dapurnya yang amblas diterjang banjir, yang terjadi sekitar pukul 14.30 Wib dua hari yang lalu.

 

Sedangkan ke tiga rumah yang ada di Jalan Ternate Rt 4 Rw 3 Lingkungan Kebun Jeruk, yang menjadi korban ganasnya terjangan banjir diantaranya, Andri Sulistiyo Wibowo (34) dan Abdul Kadir, serta Husrin (43) warga Rt 5 Rw 3.

Dari data yang himpun dilapangan, kondisi terparah menimpa rumah milik Andri Sulistiyo Wibowo, yang mengaku dua sisi tembok rumah semi permanennya jebol diterjang banjir dan menghanyutkan seluruh isi rumah kecuali 1 unit televisi dan pakaian yang dikenakannya saat sedang bekerja sebagai cleaning service di BNI Banterang.

“Hanya baju di badan ini, itu aja yang lainnya habis, alat-alat dapur habis seperti kompor, magic com, almari 2 habis, pakaian saya dan istri dan anak-anak juga habis,” tukasnya ditemui di rumahnya, Sabtu (17/3/2018).

Sementara itu, Ketua Rt 4 Rw 3 Kelurahan Lateng, Muhammad Sahmo mengatakan, di lingkungannya terdapat 64 Kepala Keluarga dan yang terkena imbas banjir bandang Kamis kemarin, ada 34 rumah dan 3 rumah paling parah.

“Kalau milik pak Sulis itu jebol sisi-sisi temboknya. Milik pak Abdul kadir itu springbad, peralatan dapur dan peralatan tukang habis. Kalau milik pak Husrin dapur dan kamar mandinya ambrol dan barang-barang rumah tangganya juga banyak yang kerendam,” kata Sahmo.

Baca juga:
Tim SAR Susur Sungai Kedak, Cari Lansia yang Hilang Akibat Banjir Kota Kediri

Baca juga: Video: Ganasnya Banjir Bandang di Banyuwangi

Saat dikonfirmasi, Lurah Lateng, Arief Baliawan mengatakan, kemarin kejadian ini memakan korban yaitu 3 rumah rusak berat. Kemudian masyarakat yang terdampak ada 34 KK terbagi di Rt 3, 4, dan Rt 5. Sejauh ini untuk korban ternak ada 2 kambing, kemudian korban ayam itu belum terhitung.

“Belum terinventarisir, tapi yang jelas sekitar 52 ayam. Kemudian alhamdulillah bantuan dari masyarakat sangat banyak sekali. Kemarin contohnya dari pemerintah daerah memberikan sembako sebanyak 48 paket dan diserahkan pak Bupati dan secara spontanitas Bupati juga membantu anak-anak yang terdampak dan anak yatim sebagai tali asih lah berupa uang,” terangnya.

Selain itu, bantuan lainnya seperti dari pabrik gula ada 150 kilo gram, dari persatuan mobil brio Jember itu berupa 2 kotak pakaian bekas layak pakai dan 8 dus supermi, dari pertamina berupa pakaian bekas, dari ibu-ibu al Irsyad mulai kemarin juga membantu nasi bungkus, sembako dan hari ini ditambah lagi dengan air mineral dan supermi.

Sedangkan untuk rumah yang jebol itu kemarin kan Bupati sudah meninjau langsung Ia minta untuk segera diperbaiki tapi pihaknya masih kooordinasi dulu apakah nanti dari dana APBD atau dana dari pak Camat.

Baca juga:
Curhat Warga Ngampel Kota Kediri yang Rumahnya Masih Terendam Banjir 1 Meter

“Kita kan setiap bulannya itu mengumpulkan dana dari Lurah-lurah itu untuk bedah rumah. Sehingga mungkin dari dana itu. Dan insyaallah dari Bupati ada bantuan juga untuk bedah rumah itu. Saat ini kan masih evaluasi apa saja dan berapa jumlah yang dibutuhkan,” terang Arief.

Reporter: Hafiluddin Ahmad

Editor: Erwin Yohanes