jatimnow.com - Peringatan Hari Sungai Internasional di Bondowoso diwarnai aksi bersih-bersih Sungai Selokambang yang diprakarsai Komunitas Sarka Space bersama Ecoton dan berbagai elemen masyarakat. Aksi ini mengungkap ancaman serius pencemaran mikroplastik akibat sampah plastik yang didominasi tas kresek dan saset kopi.
Dari kegiatan bersih-bersih, terkumpul 619,95 Kg sampah plastik. Brand audit yang dilakukan menemukan 6.997 lembar sampah plastik dengan rincian 51% tas kresek dan 14% saset kopi.
"Hasil brand audit menunjukkan tas kresek dan saset kopi adalah penyumbang terbesar sampah plastik di Sungai Selokambang," ujar Alaika Rahmatullah, Koordinator Kampanye Ecoton.
Kajian yang dilakukan Ecoton bersama Sarka Space menunjukkan bahwa udara dan air Sungai Selokambang telah terkontaminasi mikroplastik. .
"Kajian kualitas udara di Jalan HOS Cokroaminoto menemukan 7 partikel mikroplastik dalam dua jam, sedangkan air Sungai Balekambang mengandung 28 partikel per 10 liter," ungkap Rafika Aprilianti, Kepala Laboratorium Mikroplastik Ecoton.
Rafika menjelaskan bahwa mikroplastik adalah serpihan plastik berukuran kurang dari 5 mm yang berasal dari plastik besar yang terpecah. Mikroplastik ini dapat mengikat bahan aditif beracun dan menyerap logam berat, yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Ketua Panitia Pelaksana, Tiara Sukma Wardani, mengajak masyarakat untuk melakukan aksi nyata dengan memilah sampah dari rumah.
Baca juga:
Ngeri! Bayi Terjerat Mikroplastik Warnai Launching JAYCA di Surabaya
"Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya mikroplastik dan mendorong kolaborasi dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Bondowoso, Sinung Sudrajat, menekankan pentingnya menjaga sungai sebagai sumber kehidupan.
"Sungai adalah lambang kesuburan dan sumber sari kehidupan. Kita harus menjaga sungai tetap lestari," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso, Aries Agung Sungkowo, mengungkapkan bahwa setiap hari 60-65 ton sampah dibuang ke TPA Bondowoso.
Pemkab telah menerbitkan Surat Edaran tentang Pengelolaan Sampah Mandiri sebagai upaya mengatasi masalah ini.
Baca juga:
Ecoton Kampanye Stop Plastik dengan Instalasi Unik di Surabaya
Melalui kegiatan ini, Sarka Space bersama masyarakat Bondowoso meminta Pemerintah Kabupaten Bondowoso untuk memperbaiki tata kelola sampah dan pemerataan fasilitas persampahan.
Mereka juga meminta produsen bertanggung jawab atas kebocoran sampah plastik. Selian itu membentuk satgas khusus untuk sosialisasi dan evaluasi pengurangan plastik, dna mengawasi pelaku usaha yang menggunakan plastik sekali pakai.