Pixel Code jatimnow.com

KSOT Berbasis AI Siap Jadi Perisai Trisula Nusantara di Bawah Laut

Editor : Ni'am Kurniawan   Reporter : Ali Masduki
Kapal Selam Autonomous (KSOT) besutan PT PAL Indonesia ketika mengikuti Parade Defile HUT ke-80 TNI di Monas pada hari Senin (7/10). (Foto/Humas PT PAL)
Kapal Selam Autonomous (KSOT) besutan PT PAL Indonesia ketika mengikuti Parade Defile HUT ke-80 TNI di Monas pada hari Senin (7/10). (Foto/Humas PT PAL)

jatimnow.com - Parade Defile HUT ke-80 TNI di Monas pada hari Senin (7/10) bukan hanya ajang pamer kekuatan militer, tetapi juga panggung pembuktian kemandirian teknologi pertahanan Indonesia. Di antara jajaran alutsista andalan, hadir dua karya inovatif PT PAL Indonesia: Kapal Selam Autonomous (KSOT) dan torpedo hasil reverse engineering, yang menandai langkah maju bangsa di sektor maritim.

Kehadiran dua alutsista canggih ini menegaskan kepercayaan TNI terhadap produk pertahanan dalam negeri dan ambisi Indonesia untuk menjadi pemain kunci dalam teknologi pertahanan bawah laut.

CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menegaskan bahwa inovasi adalah kunci menjaga kedaulatan di masa depan.

"Dengan inovasi berkelanjutan, termasuk teknologi bawah air seperti Kapal Selam Autonomous hingga reverse engineering torpedo, kami ingin membuktikan bahwa engineer merah-putih mampu menjawab tantangan masa depan sekaligus menjaga kehormatan bangsa di sektor maritim," ujar Djenod, menegaskan pentingnya kemandirian teknologi.

KSOT merupakan sistem pertahanan bawah laut tanpa awak yang paling disorot. Kapal Selam Otonom ini dirancang berbasis Artificial Intelligence (AI) dan berfungsi sebagai sistem pertahanan alternatif yang lebih efisien dan modern.

PT PAL menyebut KSOT sebagai "Perisai Trisula Nusantara" karena kemampuannya yang mumpuni dalam melakukan surveillance (pengawasan) serta mendeteksi pergerakan kapal musuh di perairan dalam. Teknologi ini memungkinkan TNI memiliki mata dan telinga yang tidak terdeteksi di kedalaman laut.

Baca juga:
PT PAL Optimistis Selesaikan Kapal Filipina Tepat Waktu

KSOT dioperasikan sepenuhnya dari darat melalui Autonomous Submarine Command Center (ASCC). Pengendalian dapat dilakukan melalui direct radio frequency atau satelit, dan dapat diintegrasikan langsung dengan CIC (Combat Information Center) di kapal markas, markas besar, maupun pangkalan Angkatan Laut.

Kaharuddin menegaskan bahwa PT PAL tidak hanya berfokus pada produksi alutsista, tetapi juga pada kontribusi nyata bagi keamanan nasional yang berdampak langsung pada masyarakat.

"Kami tidak hanya produsen alutsista. Kami adalah mitra strategis TNI untuk menjaga kedaulatan laut dan memastikan rasa aman masyarakat dari ancaman maritim," tegas Djenod.

Baca juga:
Bangga! PT PAL Indonesia Sukses Modernisasi Kapal Perang

Momen parade HUT ke-80 TNI ini menjadi puncak kebanggaan bagi PT PAL, yang berhasil menunjukkan kapabilitasnya sebagai perusahaan manufaktur maritim terbesar di Indonesia.

Keberhasilan ini menambah panjang daftar karya anak bangsa dalam kapabilitas rancang bangun kapal perang, pemeliharaan, perbaikan, hingga overhaul produk-produk maritim.

Langkah maju ini dipandang sebagai bukti konkret kemandirian industri pertahanan yang sejalan dengan cita-cita pembangunan kekuatan militer modern Indonesia.