Pixel Code jatimnow.com

5 Kesalahan Umum Saat Mengajukan KPR dan Cara Menghindarinya

Editor : Redaksi  
Ilustrasi/jatimnow.com
Ilustrasi/jatimnow.com

jatimnow.com - Memiliki rumah sendiri merupakan impian banyak orang, terutama bagi mereka yang ingin mencapai kemandirian finansial dan kenyamanan hidup. 

Salah satu cara paling populer untuk mewujudkan impian tersebut adalah dengan mengajukan Kredit Pemilikan Rumah, seperti kpr mandiri, yang menawarkan berbagai pilihan tenor dan suku bunga kompetitif sesuai kemampuan nasabah.

Namun, tidak sedikit calon pembeli rumah yang justru terjebak dalam kesalahan-kesalahan mendasar saat proses pengajuan, yang berujung pada penolakan, cicilan memberatkan, atau bahkan masalah keuangan di kemudian hari. 

Artikel ini akan membahas lima kesalahan umum yang sering dilakukan masyarakat saat mengajukan KPR, beserta cara untuk menghindarinya.

1. Tidak Menilai Kemampuan Finansial dengan Realistis

Kesalahan paling mendasar adalah tidak memahami kemampuan finansial diri sendiri sebelum mengajukan KPR. Banyak orang terlalu fokus pada harga rumah tanpa memperhitungkan total beban cicilan, bunga, serta biaya tambahan lain seperti asuransi, pajak, dan biaya notaris. 

Akibatnya, mereka memilih rumah di luar kemampuan, yang akhirnya menguras penghasilan bulanan. Untuk menghindari hal ini, penting untuk menghitung rasio cicilan terhadap pendapatan.

Idealnya, total cicilan KPR tidak lebih dari 30–35 persen dari penghasilan bulanan. Selain itu, siapkan dana darurat setidaknya tiga kali pengeluaran bulanan agar tidak terjebak saat ada kebutuhan mendadak. Gunakan kalkulator KPR online untuk memperkirakan cicilan dan bunga sesuai jangka waktu kredit yang diinginkan.

2. Tidak Menyiapkan Uang Muka (DP) dan Dana Tambahan

Banyak orang terlalu bersemangat memilih rumah tanpa mempersiapkan uang muka atau dana cadangan lainnya. Padahal, hampir semua bank mewajibkan DP minimal 10–20 persen dari harga rumah. 

Tidak hanya itu, ada juga biaya lain seperti administrasi, appraisal, asuransi, hingga biaya provisi yang bisa mencapai jutaan rupiah.

Kesalahan ini sering menyebabkan calon pembeli menunda proses pengajuan atau bahkan gagal mendapatkan rumah impian karena kehabisan dana. 

Solusinya, mulailah menabung DP sejak dini dengan menyisihkan minimal 20 persen dari target harga rumah. Hindari memaksakan DP dengan pinjaman tambahan karena hal ini bisa menambah beban utang jangka panjang.

3. Tidak Membandingkan Penawaran dari Berbagai Bank

Banyak calon debitur hanya mengajukan kpr ke satu bank karena faktor kebiasaan atau rekomendasi tanpa membandingkan penawaran lain. 

Padahal, setiap bank memiliki kebijakan berbeda terkait suku bunga, biaya administrasi, hingga program promo. Misalnya, program KPR ini mungkin menawarkan bunga tetap lebih lama dibandingkan bank lain, namun bisa berbeda dalam hal penalti pelunasan.

Agar tidak salah pilih, luangkan waktu untuk membandingkan minimal tiga penawaran dari bank berbeda. Perhatikan suku bunga tetap (fixed rate) dan mengambang (floating rate), tenor pinjaman, serta biaya tambahan lainnya. Jangan tergiur hanya karena bunga rendah di awal, karena setelah periode fixed berakhir, bunga bisa melonjak tajam.

4. Mengabaikan Riwayat Kredit (BI Checking/SLIK OJK)

Banyak pengajuan KPR ditolak bukan karena penghasilan rendah, melainkan karena catatan kredit buruk. Riwayat tunggakan kartu kredit, cicilan kendaraan, atau pinjaman online yang tidak lancar bisa menjadi penghambat besar dalam proses persetujuan. Bank akan menilai kelayakan debitur berdasarkan laporan SLIK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) dari OJK.

Baca juga:
Kuartal III Kinclong! Bank Mandiri Makin Mantap Jadi Lokomotif Ekonomi

Untuk menghindari hal ini, pastikan kamu melunasi seluruh kewajiban kredit sebelum mengajukan KPR. Jika ada tunggakan kecil sekalipun, segera selesaikan dan minta konfirmasi pelunasan ke lembaga keuangan terkait. 

Riwayat kredit bersih akan meningkatkan peluang persetujuan dan bahkan bisa membuat kamu mendapatkan bunga yang lebih kompetitif.

5. Tidak Memperhitungkan Risiko Bunga Mengambang dan Kondisi Ekonomi

Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah menganggap suku bunga KPR akan tetap stabil selama masa cicilan. Padahal, banyak bank hanya menawarkan bunga tetap untuk periode awal (biasanya 1–3 tahun). 

Setelahnya, bunga akan mengambang mengikuti kondisi pasar. Jika terjadi kenaikan suku bunga acuan dari Bank Indonesia, cicilan bisa melonjak signifikan.

Untuk menghindarinya, pilih bank yang menawarkan bunga tetap lebih lama atau pastikan kamu memiliki ruang dalam anggaran untuk menanggung kenaikan cicilan di masa depan.

Selain itu, lakukan simulasi terhadap berbagai skenario ekonomi agar kamu siap menghadapi perubahan suku bunga.

Bonus Tips: Jangan Terburu-buru dalam Pengambilan Keputusan

Mengajukan KPR adalah komitmen finansial jangka panjang, bisa mencapai 15 hingga 25 tahun. Karena itu, keputusan harus diambil dengan pertimbangan matang. Banyak calon

pembeli rumah tergoda dengan promo bunga rendah tanpa membaca detail kontrak atau menghitung total biaya hingga lunas.

Baca juga:
Momen HUT Bank Mandiri Jember, Bersihkan Sampah di Pantai Pancer

Pastikan kamu mempelajari seluruh isi perjanjian, termasuk penalti pelunasan, asuransi jiwa, serta syarat perubahan tenor. Konsultasikan dengan pihak bank atau konsultan keuangan agar tidak salah langkah.

Kesimpulan

Mengajukan KPR memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan perencanaan yang matang, kamu bisa menghindari berbagai jebakan finansial. 

Hindari lima kesalahan di atas dengan memahami kemampuan finansial, menyiapkan dana dengan baik, membandingkan penawaran bank, menjaga riwayat kredit, serta mewaspadai risiko bunga mengambang.

Dengan langkah yang tepat, KPR bukan hanya menjadi utang jangka panjang, tetapi juga

investasi masa depan untuk kehidupan yang lebih stabil dan nyaman. Bagi Anda yang sedang berencana memiliki rumah impian, kini ada solusi yang lebih praktis.

KPR Rumah123 hadir sebagai pilihan terbaik bagi siapa saja yang ingin mendapatkan pembiayaan untuk berbagai kebutuhan properti. 

Dengan proses pengajuan yang mudah, pilihan bank yang beragam, serta tenor yang bisa disesuaikan, KPR Rumah123

menawarkan beberapa program menarik yang dapat dipilih sesuai kebutuhanmu. Saatnya wujudkan rumah idaman dengan cara yang lebih mudah.