jatimnow.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memohon doa agar penerbangan umroh dari Bandara Dhoho Kediri bisa dimulai Desember tahun ini. Mas Dhito optimistis mengingat status bandara yang telah beralih ke Internasional.
“Mohon doanya teman-teman media semoga Desember sudah mulai ada penerbangan umrah dari Kediri ke Saudi ya,” harap Mas Dhito, saat penerbangan perdana Super Air Jet Jakarta-Kediri, pada 10 November, kemarin.
Untuk kebutuhan asrama haji sebagai pendukung penerbangan umroh ini, Mas Dhito akan memanfaatkan hotel seperti di Kulon Progo. Itu menurutnya efektif untuk jangka pendek, mengingat kebutuhan yang mencapai 350 kamar.
“Kalau teman-teman media lihat di Kulon Progo, Jogja itu asrama haji yang digunakan adalah hotel-hotel. Kita sedang hitung. Karena kebutuhan untuk asrama haji itu kurang lebih 350 kamar. Kalau kita hitung beberapa hotel, satu hotel itu ada 160, ada yang 120, ini kita hitung nanti. Kurang lebih kita nanti akan subsidi hotel-hotel itu supaya untuk crew pesawat. Sebenarnya utamanya itu untuk crew pesawat,” jelas Mas Dhito.
Baca juga:
Mas Dhito Dorong Industri Kreatif Tangkap Peluang Beroperasinya Bandara Dhoho
Membangun asrama haji menurutnya bisa jadi solusi jangka panjang. Jangka pendek Mas Dhito yakin langkah itu efektif.
“Ya, kalau itu (membangun asrama haji) kan butuh jangka waktu. Butuh waktu. Untuk jangka pendeknya di tahun depan tuh hotel dulu yang kita gunakan,” tandasnya.
Baca juga:
Mas Ipin Usulkan Angkutan Langsung ke Bandara Dhoho Kediri, Ini Alasannya
Seperti diketahui, Bandara Dhoho Kediri kembali beroperasi setelah lama vakum. Super Air Jet Jakarta-Kediri kembali terbang dari bandara milik Gudang Garam itu.
Rute Jakarta–Kediri PP dilayani menggunakan Airbus A320-200 dengan frekuensi tiga kali seminggu — setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Berangkat dari Jakarta pukul 10.20 WIB dan tiba di Kediri pukul 11.50 WIB, sedangkan penerbangan balik berangkat dari Kediri pukul 12.30 WIB dan mendarat di Jakarta pukul 14.00 WIB.