Pixel Codejatimnow.com

Sekap Dua Orang, Komplotan Rampok di Surabaya Gasak Mobil Innova

Rumah yang disatroni para perampok di Prapen Surabaya.
Rumah yang disatroni para perampok di Prapen Surabaya.

jatimnow.com - Peristiwa Perampokan terjadi di kawasan Prapen Indah Blok F No. 43 Surabaya. Selain menyekap dua orang yang ada di dalam rumah, para pelaku menggasak sebuah mobil Kijang Innova dan HP serta perangkat CCTV.

Informasi yang didapat jatimnow.com, perampokan itu terjadi Jumat (19/10/2018) malam di rumah pengusaha konveksi bernama Reza Teguh. Sedangkan dua orang yang disekap merupakan asisten rumah tangga (ART) dan sopir yang saat itu berada di dalam rumah.

"Pada saat kejadian, saya diajak bos saya ke Bali bersama semua karyawan. Di rumah hanya ada ibu (ibu Reza), suster dan sopir," aku Supriatin, salah satu karyawan saat ditemui wartawan, Minggu (21/10/2018).

Meski Supriatin tidak mengetahui pasti kronologinya, tapi saat tiba di Bali, bosnya ditelpon atas kabar perampokan itu kemudian langsung balik ke Surabaya. Apalagi ART dan sopirnya disekap dengan cara di lakban mulutnya dan diikat kakinya.

Darisanalah peristiwa itu dilaporkan ke Polsek Tenggilis. Proses penyelidikan akhirnya dilakukan Polsek Tenggilis diback up Polrestabes Surabaya.

"Semua saksi termasuk korban sudah kami mintai keterangan. Anggota juga sudah kami sebar untuk mengetahui keberadaan mobil yang dicuri para pelaku," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran.

Sudamiran menyebut, pihaknya belum mengetahui secara pasti berapa jumlah pelakunya. Sebab perangkat CCTV yang ada di rumah itu dibawa para pelaku. Tapi sesuai keterangan para saksi, diperkirakan pelakunya dua orang.

"Mereka memang cukup profesional," sambungnya.

Peristiwa perampokan itu terungkap setelah satpam curiga mobil Kijang Innova milik Reza keluar dari perumahan dalam kondisi mati lampu dan melaju kencang. Darisanalah satpam mendatangi rumah Reza dan mendapati penyekapan tersebut yang kemudian melapor ke Polsek Tenggilis.








Baca juga:
Misteri Kematian Saksi Dugaan Perampokan Sadis di Gresik, Diracun?