Pixel Code jatimnow.com

Jannatun, Korban Lion Air yang Pertama Teridentifikasi asal Sidoarjo

Editor : Budi Sugiharto   Reporter : LKBN Antara
ilustrasi
ilustrasi

jatimnow.com - Polisi telah berhasil mengidentifikasi satu orang jenazah korban Lion Air JT-610 bernama Jannatun Cintya Dewi.

Jannatun merupakan salah satu staf Kementerian ESDM yang hendak berangkat ke Pangkal Pinang untuk menjalankan tugasnya.

Jannatun Cintya Dewi kelahiran Sidoarjo 12 September 1994 dan beralamat di Dusun Prumpon RT 001 RW 001, Kecamatan Sukodono, Jawa Timur.

Ia merupakan anak ketiga dari Surtiyem dan Bambang Supriyadi. Jenazah Jannatun teridentifikasi dengan No Post Mortem 0108 dari kantong jenasah DVI 00/Lion-Tj Priok/0010, teridentifikasi sesuai Antemortem 128.

Identitas korban tersebut, diketahui dari bagian tubuh yang ditemukan, yakni tangan kanan dengan lima jari lengkap kemudian menyambung bagian tubuh dada atas sampai perut menjadi satu bagian tidak terpisahkan.

Dari potongan tubuh korban tersebut, tim Inafis mencocokan sidik jari tangan kanan dengan sidik jari tangan kiri di ijasah korban yang berhasil memiliki kecocokan 13 titik, ditambah dengan data yang menyebut kebiasaan korban memakai cincin yang khas di jari tengah tangan kanan.

Baca juga:
Dua Jemaah Umroh Indonesia Meninggal, Ini Penjelasan Lion Air

Jenazah korban teridentifikasi itu sudah diserah terimakan pada perwakilan keluarga yang datang di RS Polri Kramat Jati dan akan diterbangkan ke Sidoarjo Kamis (1/11) pagi.

Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto Jakarta Timur hingga Rabu (31/11/2018) malam, telah menerima 56 kantong jenazah penumpang korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10).

Sebanyak 56 kantong jenazah tersebut dipastikan masuk usai satu kantong terakhir tiba ke fasilitas Instalasi Kedokteran Forensik dari Pelabuhan Tanjung Priok pada pukul 21.01 WIB.

Baca juga:
Polemik Lion Air PK-LQP Layak Terbang atau Tidak, Ini Kata Menhub

Kantong jenazah terakhir tersebut langsung dimasukan ke ruangan CT Scan Post Mortem Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Raden Said Sukanto, Jakarta Timur.