Pixel Codejatimnow.com

Awas Tiket Kereta Api Palsu, Tiket Asli Sudah Habis Terjual

 Reporter : Erwin Yohanes Mita Kusuma
Penumpang di salah satu stasiun kereta api.
Penumpang di salah satu stasiun kereta api.

jatimnow.com - Calon penumpang kereta api (KA) yang belum mendapat tiket mudik, harus lebih berhati-hati.

Sebab, tiket KA dari Jakarta atau Bandung menuju Madiun, maupun Madiun  ke Yogyakarta telah habis terjual.

Sehingga, jika ada calo yang menjual dapat dipastikan palsu. Namun, antara tiket asli dan palsu tetap dapat dibedakan.

Manajer Humas DAOP VII PT KAI Supriyanta mengatakan, perbedaan pertama terdapat pada kertas. Jenis kertas yang digunakan pada tiket palsu, biasanya memakai kertas HVS.

Tentunya jenis kertas tersebut berbeda dengan standar kertas yang digunakan PT KAI untuk tiket boarding pass. "Dari jenis kertas berbeda. Bisa jadi pake HVS," urainya.

Selain itu, perbedaan kedua ada pada jenis font huruf dan latar kertas. Ia menjelaskan,  standar font yang ada pada tiket palsu berbeda dengan standar yang dimiliki PT KAI.

"Dari jenis font huruf juga beda dari standar kita, dari latar (kertas) juga, tulisan latar kalau (tiket) asli ada, kalau ini nggak ada, yang ini (latarnya) polos sekali," katanya

Baca juga:
5.139 Penumpang Turun di Stasiun Malang pada H+5 Lebaran 2024

Termasuk tulisan latar yang tidak terdapat pada tiket palsu. Seharusnya ada tulisan latar PT Kereta Api Indonesia. Begitu pula nama kereta api yang tertulis tidak baku.

Tidak hanya itu, kode booking juga  tertulis salah. Bisa jadi tiket palsu tertera angka 8, sedangkan seharusnya kode bookingnya adalah 6.

Ciri palsu yang sangat jelas terlihat secara kasat mata yakni watermark PT KAI, dan saat dilakukan scanning terhadap tiket, barcode pun tidak terbaca oleh sistem.

"Watermark KAI-nya, belum lagi di sistem kita. Ketika di scanner muncul, (barcode) nggak kebaca," katanya.

Baca juga:
Pantauan Arus Balik Lebaran di Stasiun Wilayah Daop 7 Madiun

Ia menegaskan sekali lagi, tiket mudik sudah habis. "Yang jelas, kami himbau masyarakat agar membeli via channal pembelian resmi, serta tidak memaksakan untuk mendapatkan tiket apabila sudah habis di online," tegasnya 

Reporter: Mita Kusuma

Editor: Erwin Yohanes