Pixel Codejatimnow.com

Psikiater Periksa Kondisi Kejiwaan Pembunuh Pasutri di Tulungagung

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Bramanta Pamungkas
Penangkapan pelaku oleh polisi saat kejadian
Penangkapan pelaku oleh polisi saat kejadian

jatimnow.com - Polisi berencana melibatkan psikiater untuk mendalami kasus pembunuhan pasutri di Tulungagung. Hal ini dilakukan untuk melihat kondisi kejiwaan pelaku.

Pembunuhan ini terjadi pada Jumat (16/11/2018) lalu. Matal (50) warga Desa Bangoan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, membunuh pasangan suami istri, Barno (75) dan Musini (65) tetangganya sendiri. Keduanya tewas dibacok dengan parang.

Kasatreskrim Polres Tulungagung, AKP Mustijat Priyambodo mengatakan, saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan.

Dari hasil pemeriksaan sementara pelaku mengaku menagih sesuatu dari korban. Namun belum jelas apa yang ditagih oleh pelaku sehingga membuatnya tega menghabisi nyawa pasutri tersebut.

"Pelaku sadar telah melakukan pembunuhan namun pelaku bersikukuh bahwa perbuatannya tidak salah," ujarnya, Minggu (18/11/2018).

Polisi juga belum bisa memastikan kondisi kejiwaan pelaku. Berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi, diketahui pelaku mempunyai riwayat gangguan kejiwaan beberapa tahun lalu. Rencananya polisi akan melibatkan tim ahli dan psikiolog, untuk memeriksa kondisi kejiwaan pelaku.

"Untuk memastikan kondisinya tentunya kami akan melibatkan psikiater dalam proses pemeriksaan," imbuhnya.

Sementara itu jenazah kedua korban diketahui telah dimakamkan oleh pihak keluarga, setelah proses otopsi dinyatakan selesai.

Juarsah (59), salah seorang tetangga mengaku tidak menduga Matal akan bertindak nekat. Menurutnya selama ini pelaku merupakan pribadi yang baik. Selain berjualan cilok, pelaku juga dikenal sebagai guru mengaji di Mushola.

"Pelaku dikenal sangat agamis, tetangga banyak yang tidak percaya," pungkasnya.

Proses penangkapan pelaku berlangsung dengan dramatis. Bahkan polisi terpaksa menembak tangan pelaku, karena dianggap membahayakan petugas.



Baca juga:
Polisi Kesulitan Ungkap Identitas Mayat Wanita di Nganjuk, Ini Penyebabnya