jatimnow.com - Tanda-tanda buaya yang dikabarkan sempat muncul di Sungai Bengawan Solo empat hari lalu, hingga kini masih belum jelas keberadaannya.
Petugas yang berupaya menangkapnya pun, masih menunggu kemunculan buaya tersebut.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bojonegoro, Eko Susanto menyatakan, dari hasil pengamatan tim gabungan dari BPBD, TAGANA, Polisi, TNI, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), buaya tersebut masih belum menampakkan diri.
"Buaya masih dalam pengamatan, sementara ini masih landai. Kita juga terus koordinasi dengan BKSDA dalam pengamatannya," ungkap Eko dihubungi jatimnow.com, Senin (19/11/2018).
Meski belum tampak, segala kemungkinan sudah dirancang tim gabungan untuk menangkap buaya yang diduga berjenis muara ini. Sambil pihaknya, menunggu instruksi dari BKSDA wilayah 2 Jawa Timur.
"Tunggu intruksi dari BKSDA, kalau dalam pengamatan nanti ternyata buaya tersebut membuat habitat baru, maka akan dikonservasi ke habitat yang aman," jelasnya.
Terkait teknik penangkapannya, BPBD masih menunggu kebijakan dari BKSDA. "BPBD akan mendukung sepenuhnya bila diperlukan," pungkasnya.
Sebelumnya, warga Sungai Bengawan Solo tepatnya antara Desa Kalisari dan Lebaksari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro dan Desa Jepuro, Kecamatan Widang, Tuban, dibuat geger pada Kamis (15/11/2018) sore.
Baca juga:
Buaya Sering Muncul di Sungai Kedungpeluk Sidoarjo Sekitar Jembatan Ambruk
Sebab, warga melihat 6 ekor buaya tengah berada di permukaan Sungai Bengawan Solo dan sempat menepi.
Warga yang ketakutan langsung melaporkan kejadian tersebut ke perangkat desa, diteruskan ke aparat keamanan dan instansi terkait.
Baca juga:
Buaya Kerap Muncul di Sungai Kencong Jember, Muspika Pasang Banner Peringatan
URL : https://jatimnow.com/baca-9239-tim-gabungan-rancang-penangkapan-buaya-di-bengawan-solo