Pixel Codejatimnow.com

Residivis Spesialis Pembobol Toko HP Asal Trenggalek Ditembak

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Bramanta Pamungkas
Barang bukti yang berhasil diamankan
Barang bukti yang berhasil diamankan

jatimnow.com - Seorang redisivis kambuhan ditembak oleh polisi usai melakukan pencurian di sejumlah konter HP dan toko kelontong di wilayah Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek.

Guntur Setiawan (28) warga Desa Sumberbening, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, terpaksa harus berurusan dengan Satreskrim Polres Trenggalek.
Pria pengangguran ini terbukti melakukan pencurian, di sejumlah Konter penjualan Handphone dan toko kelontog, di wilayah Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek. Petugas terpaksa melumpuhkan tersangka dengan timah panas, karena berusaha kabur saat hendak ditangkap.

Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo menuturkan, aksi tersangka ini terungkap setelah salah seorang pemilik konter melaporkan kasus pencurian handphone di tokonya.

Setelah melakukan penyidikan, polisi mencurigai tersangka yang juga merupakan residivis kasus serupa pada tahun 2009 dan 2012 lalu. Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa beberapa handphone baru, yang belum sempat dijual oleh tersangka.

"Jadi modusnya sama dengan sebelumnya, tersangka masuk ke dalam toko dengan cara merusak pintu," ujarnya, Jumat (07/12/2018)

Dari hasil pemeriksaan polisi, tersangka juga mengaku melakukan aksi pencurian di tiga TKP lain wilayah Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek.
Selain menyasar konter handphone, pelaku juga mengincar toko kelontong. Dari toko tersebut tersangka mengambil puluhan bungkus rokok berbagai merk.

"Untuk rokok tersangka mengaku sebagian dijual dan sisanya dikonsumsi sendiri," imbuhnya.

Hasil penjualan barang haram ini digunakan oleh tersangka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Akibat perbuatannya, tersangka dikenakan pasal 363 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.

"tersangka juga merupakan residivis kasus yang sama, tentunya hukuman bisa lebih berat lagi," pungkasnya.







Baca juga:
Kakek Berkostum Pocong di Ponorogo Obok-obok Toko Swalayan