penganiayaan

"Dalam waktu dekat kami dan pengurus akan melakukan audiensi dengan Pak Kapolda (Jatim) dan Pak Kapolrestabes (Surabaya)," kata Ketua SAKTI, Aulia Rahman.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Rizki Santoso mengatakan, autopsi itu dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban.

Anak korban, Fajar mengaku belum mengetahui penyebab meninggalnya ibunya. Namun dirinya yakin jika ibunya menjadi korban KDRT dari ayah tirinya.

DPC Peradi Surabaya juga meminta perlindungan hukum kepada Kapolda Jatim agar proses perkara tersebut dapat berjalan sampai ke meja hijau.

Dalam pemeriksaan terungkap, pelaku nekat menganiaya korban karena tidak terima dilirik. Pelaku juga berdalih bahwa korban menantang.

"Pembacokan itu terjadi di Perum Griya Trisno Asri Blok L Nomor 13, di Desa Mojotrisno, Mojoagung," kata Kapolsek Mojoagung, Kompol Purwo Atmojo.

"Tapi kita sudah damai kok, karena aku kan nggak ada masalah sama wanita itu toh, kita sama-sama korban. Kan yang salah mas Dewan," ucap DW.

"Peristiwa terjadi ketika latihan pencak silat rutin di sebuah perguruan silat yang ada di Desa Kesilir," ungkap AKP Abdul Rohman.