Tulungagung

Redaksi merangkum ketiga berita tersebut.

Dalam kondisi di bawah minuman keras keduanya mendatangi korban dan menganiaya.

"Kita tidak minta dilibatkan tapi minimal ada dialog sehingga para seniman dapat memberikan masukan mengenai bentuk atau lainnya," ujarnya.

Tema Mengeja Waktu sengaja dipilih untuk menjadi bahan renungan dan intropeksi diri para seniman.

Sedangkan angka pelanggaran yang terekam melalui sistem tilang elektronik (ETLE), meningkat hingga 3 persen.

Ketika melaju di jalan menikung, korban melewati marka sehingga tertabrak oleh mobil pikap dari arah berlawanan.

"Mayoritas berasal dari luar daerah, bukan asli Tulungagung," terang Kabid Trantibum Satpol PP Tulungagung, Agung Setyo Widodo.

Pendaftaran ini sudah dibuka sejak 1 Mei lalu dan akan ditutup pada 14 Mei mendatang.