Jombang - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang mengambil sampel makanan, yang diduga menjadi penyebab satu keluarga di Dusun Grudo, Desa Madiopuro, Kecamatan Sumobito keracunan.
Dari lima orang satu keluarga yang keracunan itu, dua di antaranya meninggal dunia, yaitu kakek-cucu bernama Asmiadi (72) dan Savara Malaika Bilqis (7). Sedangkan tiga lainnya masih dirawat.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Jombang, Haryo Purwono mengatakan, pihaknya telah mengambil empat item sampel, mulai makanan hingga air dari rumah korban.
Baca juga: Jumlah Korban Keracunan Nasi Kotak Hajatan di Trenggalek Capai 98 Orang
"Sampel yang diambil tadi melon, mie dengan ayam beserta tulangnya, termasuk air," jelas Haryo, Rabu (13/4/2022).
Baca juga:
- 5 Orang Sekeluarga di Jombang Diduga Keracunan Makanan, 1 Dilaporkan Meninggal
- Cerita Sebelum Satu Keluarga di Jombang Diduga Keracunan Makanan
- Korban Meninggal Keracunan Makanan di Jombang Bertambah
- Korban Keracunan Makanan di Jombang Bertambah, Puskesmas Sebut Akibat Dehidrasi
Menurut Haryo, keempat sampel itu akan diuji laboratorium di Surabaya, untuk mengetahui kandungan yang ada di dalamnya.
Baca juga: Diduga Keracunan Nasi Kotak Hajatan, Warga Trenggalek Meninggal Dunia
Haryo menyebut, penyebab kematian dua korban itu bisa diakibatkan beberapa faktor. Namun pihaknya menegaskan jika dalam kasus ini, murni ada keterlambatan dalam penanganan.
"Saya tekankan lagi bukan karena itu ya. Tapi seandainya kalau cepat penanganannya, insya Allah," bebernya.
Haryo menjelaskan jika para korban ini mengonsumsi daging ayam yang diduga ada kandungan racunnya pada Minggu (10/4/2022). Dan kondisi para korban mulai memburuk pada Selasa (12/4/2022).
Baca juga: 24 Warga Desa Dukuh Magetan Jalani Perawatan, Diduga Keracunan Gegara Hidangan Syukuran
"Posisi makan Minggu, selanjutnya Minggu sampai Senin gak ada pertolongan. Baru Selasa setelah anaknya meninggal mereka sekeluarga panik," ungkap dia.
Haryo menambahkan, seandainya pada hari Senin satu keluarga ini sudah mendapat pertolongan medis, maka mereka dimungkinkan tidak akan mengalami dehidrasi yang hebat, sehingga masih ada kemungkinan tertolong.
"Seandainya Senin sudah dapat penanganan dan mendapat cairan, insya Allah gak sampai separah ini," tandasnya.