jatimnow.com - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru meningkat drastis pada Rabu (19/11/2025) dengan memuntahkan Awan Panas Guguran (APG). Fenomena khas Semeru ini terekam sejak pukul 14.30 WIB, dengan intensitas luncuran yang terus bertambah.
Kedahsyatan erupsi gunung Semeru ini terlihat dari kecepatan APG yang bisa mencapai lebih dari 100 km/jam, membuat wilayah terdampak sangat berbahaya.
Alur-alur sungai curam, termasuk Besuk Kobokan dan Besuk Bang, menjadi jalur utama luncuran material. Merespons ancaman cepat ini, BPBD Lumajang segera mengambil langkah mitigasi dengan membunyikan sirine bahaya dan mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mengimbau warga menjauh dari zona bahaya.
Baca juga: Tiga Warga Terluka Akibat Erupsi Semeru, Begini Peringatan PVMBG Terbaru
Mengingat Semeru berada pada fase erupsi jangka panjang, masyarakat diimbau untuk hanya memantau perkembangan resmi dari pemerintah daerah dan Badan Geologi.
Berikut Foto-foto Akibat Erupsi Gunung Semeru:
Inilah gambaran nyata dampak erupsi Gunung Semeru, di mana aliran material vulkanik membentuk pola unik di permukaan bumi. Lahan yang sebelumnya hijau kini diselimuti abu dan bebatuan. (Foto/BPBD)
Baca juga: Semeru Awas! Pendakian Ditutup, Jalur Malang-Lumajang Dialihkan
emandangan dari ketinggian ini memperlihatkan secara jelas alur atau jalur material vulkanik yang turun dari puncak Semeru. Area ini merupakan zona yang diimbau PVMBG agar dihindari oleh masyarakat, terutama sektor Besuk Kobokan, karena bahaya awan panas dan lahar. Tim SAR tetap waspada saat melakukan pemantauan dan operasi di kawasan sekitar. (Foto/BPBD)
\
Foto udara ini menampakkan aliran masif material vulkanik berupa abu, pasir, dan bebatuan yang menuruni lereng Gunung Semeru. Area ini, khususnya di sektor tenggara Besuk Kobokan, merupakan zona terlarang (radius 20 km) yang diimbau PVMBG untuk tidak dimasuki oleh warga dan relawan. Tim SAR dan petugas terkait terus memantau pergerakan material ini demi keselamatan operasi evakuasi di Lumajang. (Foto/BPBD)
Baca juga: Status Semeru Awas! Radius 8 Km Zona Merah, Warga Diminta Waspada
Aliran material vulkanik yang tebal dan luas menunjukkan dahsyatnya dampak erupsi. Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi Tim SAR gabungan yang harus melakukan evakuasi estafet korban luka dan mendistribusikan bantuan ke wilayah terisolasi. (Foto/BPBD)
Perbandingan dramatis ini menunjukkan halaman SD Negeri Supiturang 04 (atas, 26 Agustus 2025) yang ramai oleh siswa, berbanding terbalik dengan kondisi setelah erupsi (bawah) yang dipenuhi material vulkanik dan batu-batu besar. Ironisnya, SD 04 Supiturang kini menjadi salah satu lokasi utama yang digunakan sebagai tempat penampungan bagi 956 warga yang mengungsi dari daerah terdampak erupsi Semeru. (Foto/Relawan SAR)
Editor : Ali Masduki