jatimnow.com - Dua santri asal Thailand didapati tidak membawa paspor saat Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Tulungagung dan Blitar melakukan sidak di sejumlah kos di Tulungagung.
Setelah diperiksa, kedua santri itu diketahui mondok di salah satu pondok pesatren (Ponpes) di Kota Kediri yang sedang mengunjungi temannya di sebuah indekos di Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
Kasi Intelejen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas Dua Blitar, Deny Irawan mengatakan, sidak tersebut dilakukan tim gabungan untuk memeriksa kelengkapan dokumen resmi yang dimiliki oleh sejumlah warga negara asing (WNA) yang ada di sejumlah kos di Tulungagung.
"Penghuni di tempat kos itu memang mayoritas WNA asal Thailand yang sedang menempuh studi di Kampus IAIN Tulungagung. Sedangkan dua santri asal Thailand itu mengaku sudah izin ponpesnya untuk mengunjungi teman satu negaranya yang ada di Tulungagung," bebernya, Kamis (13/12/2018).
Baca juga:
Kemenkumham Jatim Buka Immigration Lounge di Icon Mall Gresik, Urus Paspor Lebih Nyaman
Setelah ditemukan tidak membawa paspor, Timpora kemudian menghubungi pihak pengelola ponpes untuk memastikan identitas keduanya. Timpora juga meminta pengelola pondok untuk mengirimkan paspor asli milik keduanya untuk dilakukan pemeriksaan.
Sebab jika tidak bisa menunjukkan paspor dan identitas resmi lainnya, kedua santri ini terancam akan deportasi. "Kami langsung berkoordinasi dan menunggu keterangan dari pengelola ponpes," tegasnya.
Sesuai data Timpora, jumlah WNA yang berada di Tulungagung diperkirakan mencapai 150 orang. Mereka berasal dari beberapa daerah seperti Thailand, Brunai Darussalam dan Malaysia.
Baca juga:
9 Kantor Imigrasi di Jatim Gelar Pelayanan Paspor Akhir Pekan
Selain bekerja, mayoritas mereka merupakan Mahasiswa di IAIN Tulungagung. "Sedangkan untuk mahasiswa asal Thailand yang menempuh studi di kampus tersebut terdapat 100a-n orang," pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-10058-dua-santri-asal-thailand-kedapatan-tak-bawa-paspor-di-tulungagung