Pixel Codejatimnow.com

Pemilik Akun Instagram Penjual Gadis Mengaku Fotografer

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Arry Saputra
Ilustrasi/jatimnow.com
Ilustrasi/jatimnow.com

jatimnow.com - Temuan akun Instagram yang diduga terlibat penjualan gadis antar kota terus diselidiki polisi. Terbaru, polisi berhasil mengendus pengelola akun itu yang teridentifikasi di Jawa Timur.

Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Bima Sakti menyebut, timnya sudah berhasil mengendus pengelola akun Intagram tersebut. "Temuannya, akun itu dikelola dari Jawa Timur," terangnya, Minggu (16/12/2018).

Bima juga menjelaskan sedikit tentang modus pengelola akun itu untuk menggaet sejumlah gadis yang bakal dijual. Ungkapnya, dalam akun itu, pengelola menyebut bahwa dirinya merupakan seorang fotografer.

"Identitas pengelola akun sudah kami kantongi. Tinggal memastikan keberadaan sesuai dengan identifikasi yang kami dapat," tambah Bima.

Baca juga:  Polisi Temukan Akun Instagram yang Diduga Terlibat Penjualan Gadis

Bima juga mengungkap jika pengelola akun itu merupakan seorang laki-laki. Dalam prakteknya di Instagram, pelaku menawarkan fee tinggi untuk sebuah pekerjaan sales promotion girl (SPG) maupun foto model. Tapi pekerjaan itu diduga iming-iming belaka.

Baca juga:
Penjualan Gadis 16 Tahun dalam Prostitusi Online di Kediri Digagalkan

Setelah mendapat gadis yang bersedia, pelaku melanjutkan chat menggunakan Whatsapp setelah sebelumnya melalui direct massage (DM) Instagram.

"Temuan kami, sudah ada satu gadis yang dijual ke luar kota. Tapi kami yakini gadis yang terjual lebih dari itu," sambung Bima.

Pada temuan itu, lanjut Bima, pelaku memberikan nomor gadis kepada pria hidung belang untuk menentukan waktu bertemu. Setelah deal, pria hidung belang pemesan gadus mentransfer sejumlah uang ke rekening pelaku.

Baca juga:
Pemilik Akun Instagram Sudah Jual 50 Gadis, Segini Keuntungannya

"Kami masih fokus untuk menangkap pelakunya," tandas Bima.

Diketahui sebelumnya, akun Instagram itu ditemukan dua pekan lalu saat Tim Siber Polrestabes Surabaya melakukan patroli di media sosial (medsos). Dalam akun itu tertera untuk mendapatkan layanan dari gadis berusia antara 20 hingga 25 tahun, para pria hidung belang harus merogoh kocek Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.

Dalam laman akun Instagramnya, pelaku mengunggah sejumlah foto gadis yang sedang melakukan sesi pemotretan. Hal itu diduga dilakukan pelaku untuk mengelabuhi polisi agar prakteknya tidak terbongkar.