jatimnow.com - Jumlah pengguna narkoba yang mengikuti program assesment atau rehabilitasi di Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Tulungagung tahun 2018, mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Baca juga:
Polres Jember Gulung Belasan Budak Narkoba, Sita Sabu dan Ekstasi
Jika di tahun lalu (2017) jumlah pengguna narkoba yang menjalani program rehabilitasi mencapai 120 orang, tahun ini menurun menjadi 76 orang. Penurunan ini dinilai oleh BNNK sebagai bukti keberhasilan sosialisasi bahaya narkoba, yang gencar dilakukannya.
Kepala BNNK Tulungagung, AKBP Djoko Purnomo menuturkan mayoritas mereka yang mengikuti program rehabilitasi ini merupakan pelajar tingkat SMP dan SMA. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah merupakan salah satu sasaran peredaran narkoba.
"Jika dikalkulasikan jumlah pasien rehabilitasi 80 persen masih berstatus pelajar," ujarnya, Kamis (27/12/2018).
Untuk menekan jumlah pelajar yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba, pihak BNNK bekerja sama dengan sekolah menerapkan kurikukum yang terintegrasi dengan program pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN). Dalam kurikulum ini setiap guru harus menyampaikan materi akan bahaya penggunaan narkoba.
"Selama lima menit sebelum memulai pelajaran guru menyampaikan materi tersebut, jadi siswa terus diingatkam setiap hari," jelasnya.
Program kurikulum ini dinilai berhasil dengan menurunnya jumlah pengguna narkoba yang menjalani rehabilitasi. Selain itu sosialisasi langsung ke sekolah terus dilakukan. Mereka juga memproduksi sebuah film pendek yang bercerita tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Film ini langsung diperankan oleh mantan pengguna narkoba yang sudah menjalani rehabilitasi.
"Film tersebut kita putar di sekolah sebagai salah satu bahan sosialisasi," pungkasnya.
Baca juga:
Sambal Kecap Ini Dilarang Masuk Lapas Tulungagung
URL : https://jatimnow.com/baca-10564-pasien-rehabilitasi-narkoba-di-tulungagung-menurun-di-tahun-2018