Pixel Code jatimnow.com

Dinilai Sudah Terbukti, Forum Lintas Agama Jatim Pilih Jokowi

Editor : Arif Ardianto   Reporter : Budi Sugiharto
Ketua TKD Jatim, Machfud Arifin bersama Forum Berbeda tapi Mesra
Ketua TKD Jatim, Machfud Arifin bersama Forum Berbeda tapi Mesra

jatimnow.com -  Forum lintas agama di Jawa Timur memberikan dukungan kepada Jokowi-KH Ma'ruf Amin terpilih pada Pilpres 2019.

Puluhan orang lintas agama yang tergabung dalam Forum Berbeda tapi Mesra (FBM) ini menyampaikan dukunganya kepada Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Jatim, Sabtu (12/1/2019).

"Kita diskusi panjang lebar, ujungnya mendukung Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf," Ketua TKD Jatim, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin (MA), Sabtu(12/1/2019).

Menurutnya, FBM juga menyampaikan banyaknya hoaks menyerang Jokowi, termasuk isu-isu negatif yang digoreng.

"Kita jelaskan semua, mereka paham dan semua sekarang satu kata mendukung Pak Jokwi-Mar'uf," tegas MA.

Pendeta M Sudhi Dharma Pembina Forum Beda tapi Mesra menyatakan mereka ke TKD untuk saling meneguhkan langkah, pemikiran, dan keputusan menghadapi Pemilu Presiden 17 April mendatang.

"Satu hari yang sangat menentukan," kata Sudhi Dharma.

Pemilu mendatang, dia mecontohkan Jokowi ibarat sudah memberikan jawaban atau hasil yang kongkret selama hampir lima tahun memimpin negara ini. Sementara lawannya masih memberikan janji.

"Sudah jelas kita ini bukan sekedar diinformasi katanya diajak makan, tapi kita sudah mengincipi makanan yang disuguhkan oleh tokoh yang mampu menunjukkan contoh kinerja dan kita tidak perlu argumen padahal sekarang masih katanya," terang dia.

"Di depan sudah mata sudah jelas siapa calonnya.

jangan kita begitu mudah diprovokasi dan dipengaruhi informasi nggak jelas," tambah Sudhi Dharma.

Baca juga:
Relawan Jokowi di Jatim Mulai Beralih ke Prabowo, Sadad: Publik Bebas Menafsirkan

"Di depan sudah mata sudah jelas siapa calonnya. Jangan kita begitu mudah diprovokasi dan dipengaruhi informasi nggak jelas," tambah Sudhi Dharma.

Baca juga:
Baliho '2024 Ikut Pak Jokowi' Disebut Sikap Politik yang Ambigu