jatimnow.com - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung tercatat meningkat. Tingginya kasus DBD itu membuat Tulungagung masuk lima besar kasus DBD terbanyak se Jawa Timur.
Pada bulan Januari 2019 saja, jumlah kasus DBD mencapai 227 kasus, 3 orang diantaranya meninggal dunia. Puncak musim hujan membuat populasi nyamuk Aydes Aygepty sebagai penyebab penyakit DBD itu semakin bertambah.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Tulungagung, Didik Eka menjelaskan, kenaikan jumlah kasus DBD ini terjadi sejak awal bulan Desember 2018 lalu. Jumlah temuan kasus terus mengalami peningkatan tiap harinya.
Dinkes sudah menetapkan 56 desa di 19 kecamatan sebagai wilayah endemis DBD.
"Artinya, dalam tiga tahun terakhir selalu ditemukan kasus DBD di desa tersebutm," beber Didik, Senin (21/01/2019).
Baca juga:
Dokter RSUD Sidoarjo Ingatkan Anak Mudah Sakit di Puncak Musim Kemarau, Waspada!
Selain itu, terdapat 4 kecamatan diantaranya Kedungwaru, Ngantru, Boyolangu dan Tulungagung yang dinyatakan sebagai daerah rawan. Mayoritas temuan kasus DBD berasal dari daerah tersebut.
"Mobilitas penduduk daerah tersebut sangat tinggi sehingga penyakit DBD rawan menyebar. Pola lingkungan sehat harus lebih diperhatikan lagi oleh masyarakat untuk terhindar dari penyakit ini," imbuhnya.
Untuk menekan jumlah kasus DBD, Dinkes gencar melakukan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui program 3M (menguras, mengubur, menutup).
Baca juga:
Kasus DBD di Sampang 4 Bulan Tembus 260 Orang
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk memelihara jenis tanaman yang aromanya kurang disukai oleh nyamuk. Penggunaan obat nyamuk juga sangat disarankan selama musim peralihan cuaca ini.
"Nyamuk Aydes Aygepti aktif menggingit pada pagi dan sore, untuk itu masyarakat harus waspada," pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-11473-hatihati-kasus-demam-berdarah-di-tulungagung-lima-besar-di-jatim