Pixel Code jatimnow.com

Cabuli Siswi SD di Pasuruan, Satu Siswa Dikeluarkan dari Sekolah

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Moch Rois
Ilustrasi/jatimnow.com
Ilustrasi/jatimnow.com

jatimnow.com - Satu dari tiga siswa yang melakukan perbuatan cabul terhadap siswi yang duduk di kelas 4 sekolah dasar (SD) di Pasuruan akan dikeluarkan dari sekolah. 

Diketahui sejak kejadian pencabulan yang dilakukan oleh ketiga siswa tersebut, mereka tidak masuk sekolah lagi hingga sekarang.

Sri Watiningsih, Kepala Sekolah, mengatakan akan mengeluarkan siswa yang melakukan perbuatan cabul ini dari sekolah. Sedangkan dua siswa lainnya yang berperan memegangi tangan korban, masih diizinkan untuk masuk sekolah.

"Untuk satu siswa tersebut, akan kita arahkan nanti. Kita sekolahkan yang diingini oleh kedua orang tuanya. Artinya tidak sekolah disini lagi," kata Sri Watiningsih, Minggu (27/1/2019) melalui sambungan seluler.

Baca juga: 

Ia melanjutkan, bila orang tua siswa menginginkan anaknya bersekolah di Pondok Pesantren, maka pihak sekolah akan menyanggupi hal tersebut.

"Bukan asal pondokan, tapi Pondok yang bisa mengajari dan menangani terlapor, yang nakal dan lemah dalam memahami pelajaran," paparnya.

Sedangkan untuk kedua siswa lainnya, Sri Watiningsih mengaku akan melakukan pembinaan terhadap mereka. Diketahui, kedua siswa tersebut hanya ikut-ikutan karena terpaksa setelah mendapat ancaman.

"Untuk kedua siswa yang lain, tetap sekolah disini. Mereka ikut karena takut diancam. Kami sudah mendatangi orang tua ketiga terlapor," kata Sri.

Sebagai tindak lanjut atas kasus ini, Sri mengatakan akan meningkatkan pembinaan kedisiplinan dan tanggungjawab para guru.

Baca juga:
Hasil Tes DNA Kiai Cabul di Trenggalek, Sah Bapak Biologis Anak Korban

"Saya sebagai kepala sekolah, mengaku lengah atas terjadinya kasus ini dan mohon maaf kepada semua masyarakat," pungkasnya.

Saat kejadian, Widad Maulukhi, Wali Kelas, mengaku ke toilet selama 30 menit karena diare. Widad meminta maaf atas kelalaian yang dilakukannya.

"Peristiwa di sekolah ini, ya terjadi sekali ini. Biasanya, para murid mengadu ke saya, jika terlapor ini berbuat nakal. Tapi saat aksi tak senonoh terjadi, para murid diam tak bicara," ungkap Widad.

Atas kejadian pencabulan tersebut, siswi SD di Pasuruan syok dan trauma tak mau sekolah lantaran dicabuli tiga siswa teman satu kelasnya.

Korban yang masih berumur 8 tahun itu duduk dibangku kelas 4 SD. Sedangkan tiga siswa teman sekelas korban itu diketahui sudah berumur 10-11 tahun karena tidak naik kelas tiga kali.

Baca juga:
Tampang Eks Anggota DPRD Bangkalan, Pengasuh Ponpes yang Cabuli Santrinya

Para siswa di kelas tidak bisa menolong korban lantaran dari tiga siswa yang mencabuli korban itu, satu diantaranya mengacungkan sebilah pisau cutter sambil mengancam akan menusuk siapa saja yang mendekat.

Sambil mengancam, dua siswa mencabuli korban di atas bangku sekolah dihadapan 27 kawan sekelasnya. Dua siswa mencabuli korban, sedangkan satu lainnya berperan memegangi kedua tangan korban.