Pixel Code jatimnow.com

Lantik Dua Kepala Daerah, Gubernur Jatim Ingatkan Soal Integritas

Editor : Arif Ardianto   Reporter : Jajeli Rois
Dua kepala daerah diambil sumpah jabatan
Dua kepala daerah diambil sumpah jabatan

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo melantik dua pasangan kepala daerah yakni, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo. Serta Bupati dan Wakil Bupati Sampang.

Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo periode 2019-2024, Habib Hadi Zainal Abidin-Moch Soufis, di gedung negara Grahadi, Surabaya, Rabu (30/1/2019).

Pelantikan Wali Kota Probolinggo berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.35-5973 tahun 2018 tanggal 12 September 2018. Serta SK Mendagri nomor 132.35-5974 Tahun 2018 tanggal 12 September 2018 tentang Pengangkatan Wakil Wali Kota Probolinggo.

Gubernur Jatim juga melantik Slamet Junaidi dan Abdullah Hidayat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sampang periode 2019-2024. Bupati Sampang Slamet Juanidi dilantik berdasarkan SK Mendagri Nomor 131.35-10 Tahun 2019 tanggal 2 Januari 2019. Sedangkan pengangkatan wakil bupati berdasarkan SK Mendagri Nomor 132.35-11 Tahun 2019.

Gubernur Soekarwo menyampaikan pesannya kepada dua pimpinan kepala daerah itu tentang integritas diri dalam mengembang tugas, terutama dalam pengambilan kebijakan terkait APBD.

Baca juga:
Hari Santri Nasional di Jember, Dibarengi Pelantikan MWC dan NU Bangsalsari



"Integritas merupakan ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan ketakutan terhadap permasalahan yang melanggar peraturan perundangan," ujar Gubernur Soeokarwo saat memberikan sambutan di sela acara pelantikan Wali Kota-Wakil Wali Kota Probolonggi dan Bupati-Wakil Bupati Sampang.

Gubernur menambahkan, selama ini kasus operasi tangkap tangan atau OTT KPK seringkali muaranya di masalah integritas pejabat itu sendiri.

"Jadi, integritas itu letaknya di diri kita masing-masing, bagaimana kita menjaganya," jelasnya.

Gubernur yang biasa disapa Pakde Karwo menambahkan, pemilihan kepala daerah telah usai. Masyarakat harus menjadi satu dan semua menerimanya, serta secara bersama-sama membangun persatuan.

Selain itu, kepala daerah juga diingatkan untuk menjaga silaturrahmi yang baik dengan DPRD maupun forum pimpinan daerah (forpimda). Termasuk menjaga silaturrahmi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat. Serta berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat.

"Keputusan baik adalah pendapat gabungan otak dan hati, bukan dengan keputusan orang terbanyak atau voting," jelasnya.


Baca juga:
Kembali Dilantik jadi Anggota DPR RI, Syafiuddin Punya Target Khusus untuk Madura