Pixel Codejatimnow.com

Polisi di Blitar Lakukan Fogging di Pondok Pesantren

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : CF Glorian
Aksi Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha melakukan fogging
Aksi Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha melakukan fogging

jatimnow.com - Tingginya angka kasus demam berdarah (DB) di Blitar mengetuk hati polisi untuk turut mencegah penyakit mematikan itu. Salah satu campur tangan polisi yaitu dengan melakukan fogging.

Fogging itu dilakukan Polres Blitar di Pondok Pesantren (Ponpes) Apis, Gondanglegi, Gandusari, Kamis (31/01/2019). Pengasapan dilakukan di setiap ruangan dan ruang kelas di ponpes tersebut.

Alat fogging itu didatangkan Polres Blitar dari Dokkes RS Bhayangkara, Kediri.

"Ini sebagai bentuk bakti sosial kami kepada masyarakat karena di wilayah Kabupaten Blitar rawan demam berdarah," kata Kapolres Blitar AKBP Anissullah M. Ridha, di lokasi.

Memang, dalam kesempatan itu, AKBP Anisullah tidak hanya melihat. Alumnus AKPOL tahun 1998 itu juga ikut serta memegang alat fogging dan melakukan pengasapan di sejumlah titik ruangan di ponpes itu.

Baca juga:   

Baca juga:
Pasien DBD Meninggal di Tulungagung Tembus 10 Orang, Ini Dalih Dinkes

Selain di di Ponpes Gondanglegi, Polres Blitar juga melakukan fogging di Ponpes Sirojuth Tholibiin, Bacem, Lodoyo.

Kata Anis, fogging tersebut akan dilakukan di tempat publik yang belum terjangkau oleh Dinas Kesehatan, termasuk lingkungan Mapolres Blitar, wisma dan mapolsek jajaran.

"Kami sasar fasilitas publik yang belum terjangkau dinas terkait," tambahnya.

Baca juga:
Sebaran Kasus DBD di Kabupaten Kediri, Ini 3 Wilayah Tertinggi

Kepala Puskesmas Gandusari, Anggit Ditya Putranto menyebut, di wilayah kerjanya itu, jumlah penderita demam mencapai 50 kasus selama Januari ini. Bahkan, jumlah pasien yang berada di puskesmas membludak karena banyaknya masyarakat yang mengalami gejala demam.

"Makanya selain dari aparat maupun instansi, masyarakat juga diminta untuk berperan aktif mengontrol kebersihan lingkungan. Ada program 3M (Mengubur, Menguras, Menutup), PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan melalui Jumantik (Juru Pemantau Jentik) di setiap rumah. Kita berharap semoga tidak ada korban meninggal di sini," tutupnya.