Pixel Code jatimnow.com

Ibu Hamil Ditandu Bikin Heboh, Bupati Ipong: Bukan karena Jalan

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Mita Kusuma
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni

jatimnow.com - Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni buka suara terkait ibu hamil ditandu yang viral di media sosial Facebook. Sebab ibu hamil itu dipastikan itu merupakan salah satu warganya di kawasan Glundung, Dusun Watu Agung, Desa Dayakan, Kecamatan Badegan.

Ibu hamil itu bernama Narti (22) yang pada saat ditandu tengah hamil 9 bulan 14 hari dengan tujuan ke RSUD dr Harjono, Ponorogo. Namun sampai di rumah sakit, janin yang dikandung Narti dinyatakan meninggal dunia dengan analisa sudah meninggal 3 hari di dalam kandungan.

Bupati Ipong menjelaskan, sebenarnya mobil bisa melalui jalan tersebut.

"Tapi jalannya pada saat itu licin, sehingga mobil ambulan tidak berani masuk," kata Ipong kepada jatimnow.com, Rabu (20/2/2019).

Terkait meninggalnya bayi yang dikandung Narti, Ipong juga menyebut hal itu bukan disebabkan karena infrakstruktur atau akibat ditandu.

Baca juga:
Pemotor Arogan Penantang Duel Perwira Polisi di Kediri Dievakuasi Satpol PP, Ternyata…

"Bukan goncangan karena ditandu. Bukan karena infrastruktur juga," tambah Ipong ditemui di acara perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di Ponorogo City Center.

Ia membeberkan, dari hasil laporan Kepala Desa, Camat, Bidan dan Dokter yang menangani bayi yang dikandung Narti, didapat hasil bahwa bayi itu sudah meninggal dunia sebelum dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono.

Baca juga:
Pemotor Arogan Tantang Duel Perwira Polisi di Kediri, Ngaku Anak Letkol

"Bayi dalam kandungan Narti diprediksi sudah meninggal dua sampai tiga hari sebelum dibawa ke RSUD dr Harjono. Narti sendiri diketahui sempat mengeluhkan sakit perut pada Desember 2018 dan menjalani opname tiga hari di rumah sakit," terangnya.

Sebelumnya, foto Narti ditandu itu viral setelah diunggah oleh akun Facebook Rudy Langi di Grup Facebook Info Cegatan Wilayah Ponorogo pada 18 Februari 2019 lalu. Postingan itu memicu komentar negatif warganet. Namun hingga Rabu (20/2/2019), komentar pada postingan tersebut telah ditutup.