Pixel Codejatimnow.com

Suami Istri Miskin di Probolinggo akan Dievakuasi ke Rumah Layak Huni

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mahfud Hidayatullah
Dinas Sosial Kota Probolinggo saat melihat kondisi suami istri miskin
Dinas Sosial Kota Probolinggo saat melihat kondisi suami istri miskin

jatimnow.com - Kondisi pasangan suami istri buta yang hidup dalam kemiskinan di RT 5 RW 16 Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo langsung mendapat respon Pemkot Probolinggo melalui Dinas Sosial.

Pasangan suami istri (pasutri) itu adalah Sukri (74) dan Armani (70). Keduanya tinggal di rumah reyot yang dindingnya terbuat dari anyaman bambu (gedek) dengan lantai dari tanah.

Dinas Sosial Kota Probolinggo yang merespon kondisi suami istri lansia itu sudah mendatangi lokasi rumah reyot tempat suami istri itu tinggal.

"Kami sudah mendatangi rumah Sukri dan Armani serta melihat langsung kehidupan keduanya," Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Probolinggo, Zainullah Sabtu (8/3/2019).

Baca juga:  Kasihan, Mata Suami Istri Miskin di Probolinggo ini Buta

Zainullah mengaku akan melakukan berkoordinasi dengan pihak keluarganya. Sebab suami istri itu tidak memilki keturunan. Untuk itu dirinya akan menawarkan kepada kerabatnya agar bersedia menampung suami istri itu di rumahnya.

Baca juga:
Cekcok dengan Istri, Suami di Banyuwangi Bakar Rumah

"Namun jika tidak ada yang berkenaan, kami akan usahakan untuk bisa membangunkan rumah layak huni dilengkapi dengan kamar mandi," tambahnya.

Zainullah mengaku, pasutri ini memang sudah terdata sebagai keluarga penerima jaminan sosial yang tercakup dalam layanan BPJS. Keduanya juga sudah memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Dengan kartu KKS, mereka bisa mendapatkan bantuan berupa beras 10 kg dan telur 10 butir setiap bulan.

"Untuk menjaga kesehatannya, kami akan berkoordinasi dengan puskesmas setempat," ungkapnya.

Baca juga:
Suami di Surabaya Kabur Bawa Mobil Istri, Saat Ditangkap Ternyata Bawa Narkoba

Sementara itu, Ketua RT Rasuli (55) mengatakan, renovasi rumah pasutri tersebut memang selalu gagal. Sebab tanah berdirinya rumah reyot itu bukan atas nama keduanya.

"Itu tanah milik saya, sifatnya pasangan ini hanya numpang menempati saja," katanya.

Diketahui sebelumnya, pasutri ini sudah sekitar 8 tahunan menempati rumah reyot tersebut.