Pixel Codejatimnow.com

Begini Kisah Keluarga Korban Banjir yang Diselamatkan di Tol Ngawi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
Keluarga korban banjir yang diselamatkan secara dramatis oleh dua keluarga penolong di tepi Jalan Tol Ngawi-Kertosono
Keluarga korban banjir yang diselamatkan secara dramatis oleh dua keluarga penolong di tepi Jalan Tol Ngawi-Kertosono

jatimnow.com - Video penyelamatan dramatis keluarga korban banjir di tepi Tol Ngawi-Kertosono yang beredar luas di media sosial mengungkap sejumlah fakta. Setelah kemarin keluarga penolong terungkap, kini, keluarga korban banjir yang diselamatkan juga diketahui.

Keluarga korban banjir yang terdiri dari empat orang itu ternyata merupakan korban banjir di Kabupaten Ngawi. Mereka adalah Arina Fitroh (35) dan dua anaknya yaitu Sifa Nurkaromah (5) dan Khamim Nurmahmudin (3). Ketiganya saat itu bersama kakak kandung Fitroh bernama Arif Rosidi (47).

Keluarga tersebut berasal dari Dusun Sumberejo, Desa Kersikan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi.

Baca juga:  

Saat ini, keempat korban banjir itu sudah ditampung di rumah saudara mereka bernama Kasidi di Dukuh Ngandu, Desa Karangrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan.

Arif menceritakan bahwa tempat tinggal mereka di Dusun Sumberejo, Desa Kersikan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi terendam banjir pada Kamis (7/3/2019) lalu mulai sekitar pukul 09.00 Wib. Air banjir masuk ke dalam rumah mereka dengan ketinggian sekitar selutut orang dewasa.

"Lalu kami mengungsi ke Dusun Klumpit, masih satu desa tapi beda dusun," kata Arif, Sabtu (9/3/2019).

Baca juga:
Banjir Luapan Bengawan Solo di Lamongan Rendam 485 Rumah, Meluas ke 4 Kecamatan

Banjir pada pagi itu naik dengan cepat, sehingga merendam seluruh bagian dusun, termasuk rumah Arif dan adiknya serta anak-anaknya itu tingga. Karena air terus meninggi, Arif memutuskan membawa dua sapinya ke Dusun Klumpit yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumahnya. Pada saat itu, Dusun Klumpit belum terendam banjir.

"Saya dan bapak saya membawa sapi ke Dusun Klumpit, kemudian saya balik ke rumah untuk menyelamatkan adik, keponakan dan ibu saya," bebernya.

Setelah ia memastikan ayahnya dan dua sapi peliharaanya aman, Arif pun kembali ke rumahnya. Setibanya di rumah, banjir sudah semakin tinggi.

"Saya putuskan untuk membawa adik dan dua ponakan melewati jalan di persawahan," tambahnya.

Baca juga:
Viral, Pemotor Pukul Mobil Pakai Batu Gegara Terserempet di Malang

Namun keputusannya nyaris membawa petaka. Rupanya banjir areal persawahan yang dilintasi itu justru lebih parah.

"Saya gendong keponakannya saya Sifa Nurkaromah di pundak. Sedangkan Khamim Nurmahmudin dibawa oleh Fitroh menggunakan ember," terangnya.

Saat itu ia berencana menuju Desa Klumpit melewati underpass tol, tapi ternyata juga tergenang banjir. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menyeberangi jalur tol di perbatasan Dukuh Sumberejo dengan Dukuh Klumpit, Desa Kersikan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi.

"Saya berterima kasih dengan bapak-bapak yang sudah menolong kami. Kalau tidak, kami tidak tahu apa yang terjadi," pungkas Arif.