Pixel Codejatimnow.com

Suramadu Penuh Sesak

Tiga Peserta Millenial Road Safety Festival Kecopetan

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Arry Saputra
Polisi menolong peserta Millenial Road Safety Festival
Polisi menolong peserta Millenial Road Safety Festival

jatimnow.com - Pelaksanaan Millenial Road Safety Festival selain adanya peristiwa pingsan oleh peserta, acara yang berlangsung di Jembatan Suramadu tersebut juga diwarnai aksi pencopetan. Salah satu pelajar SMA asal Kediri bernama Erlina, menangis histeris lantaran handphone miliknya hilang.

"Iya handphonenya yang hilang Redmi Note 5," ujar salah satu kawannya, Minggu (17/3/2019).

Polisi yang ada di lokasi mencoba menenangkan korban untuk bersabar dan mencoba membantu untuk melapor ke petugas.

Selain Erlina, warga Sawunggaling, Sidoarjo Ahmad Maksum (45) juga mengaku kehilangan dompet miliknya saat di Jembatan Suramadu. Dirinya yang saat itu tengah menikmati acara festival bersama dengan istri dan dua anaknya mengurungkan niat menuju panggung utama lantaran hilang dompetnya.

"Ada SIM, STNK, BPJS, Jamsostek sama ATM, NPWP. Tadi saya beli pentol, waktu di tengah kok dompet saya rasanya sudah hilang. Ya ini kayaknya kecopetan. Sempet lapor ke tiga polisi di lokasi tapi diarahkan buat laporan ke Polsek," katanya usai melapor ke Polsek Kenjeran.

Baca juga:
Khofifah Bonceng Arumi Naik Motor di Millenial Road Safety Festival

Begitu juga Tony Radiansyah (16) asal Bratang, Surabaya juga kehilangan handphone saat berada di panggung utama untuk menonton konser Via Vallen. Handphone miliknya yang awal mula di taruh di saku celana depan raib.

"Hilang di sini pas panggung utama, Asus Zenfone hp saya. Tadi rame kan. Pas rame ada tawuran gitu. Saya kedorong gini. Saya gak tahu kan. Tapi baju ini tak gini kan," kata Tony.

Baca juga:
Millenial Road Safety Festival di Suramadu Raih Penghargaan MURI

 

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.