Pixel Codejatimnow.com

Panglima TNI Ajak Santri Hindari Berita Hoaks

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Pondok Pesantren Darul Lughoh Wadda'wah
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Pondok Pesantren Darul Lughoh Wadda'wah

jatimnow.com - Kekayaan alam Indonesia membuat negara-negara luar ingin menguasai dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mengadu domba masyarakat dengan penyebaran berita hoaks yang memecah kesatuan dan persatuan bangsa.

"Saya yakin, santri mampu menelaah tentang perkembangan teknologi informasi, dan tidak mudah menerima berita hoaks. Tujuannya adalah untuk menjaga NKRI yang kita cintai," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Ponpes Darul Lughoh Wadda'wah, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Selasa (2/4/2019).

Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri Ajak Santri Doakan Pemilu 2019 Berjalan Damai

Ia menceritakan, saat kunjungannya ke Pabrik Smelter di Morowali, Sulawesi Tengah, ada beberapa tenaga asing yang bekerja disana.

"Saya berkunjung ke Morowali pabriknya sangat besar. Pegawainya 35.000 orang. Orang Indonesia semua. Untuk tenaga asingnya 2.500 orang," ujarnya.

Menurutnya, Pabrik Smelter ini menghasilkan stainless steel terbaik di dunia.

"Stainless steel ini diperlukan untuk perusahaan-perusahaan kelas dunia. Pembuatan kapal, senjata, kontruksi perusahaan dan lain-lain, nomor satunya ada di Indonesia," katanya.

Oleh sebab itu, 2.500 tenaga asing itu harus segera diganti dengan tenaga orang Indonesia. Diharapkan kemampuan satri harus siap menjawabnya.

"Calon-calon penggantinya ya para santri ini. Lha terus siapa lagi kalau bukan para santri," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jendral Tito Karnavian pamer kekompakan menjaga NKRI.

Baca juga:
Aplikasi Lawan Hoaks Pemilu Besutan Remaja Pasuruan Raih Juara Hackathon

"Saya kemana-mana mesti sama Pak Tito. Ayem kan (tenang kan) kalau Pak Hadi dan Pak Tito kemana-mana jalan bareng," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan disambut tepuk tangan para santri.

Menurutnya, Negara Indonesia dalam kondisi aman dan stabil, serta jauh dari acaman perang.

"Kalau saya terus berkeliling bareng Pak Tito (Patroli), berarti negara tenang, gak ada yang ganggu. Ancaman dari luar gak ada, dari dalam gak ada," tukasnya.

Usai menghadiri doa bersama di Ponpes Dalwa Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Panglima TNI dan Kapolri mendatangi Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton. Pengasuh pondok pesantren, KH Zuhri Zaini mengatakan kedatangan Panglima TNI dan Kapolri untuk memotivasi santri disana.

"Dengan konsep ngaji kebangsaan untuk mempererat persatuan dan kesatuan membangun Indonesia berkeadaban," katanya.

Ngaji kebangsaan yang digelar di Gedung Universitas Nurul Jadid (Unuja) dipastikan tidak ada ajakan atau orasi politik untuk memilih salah satu Paslon pada Pilpres 17 April 2019 Mendatang.

Baca juga:
Tangkal Berita Hoax, Pokja Grahadi Berbagi Ilmu Jurnalistik pada Siswa SMA di Surabaya

"Jadi semuanya berbicara bicara soal kebangsaan dan keutuhan NKRI," ujar Kiai Zaini.

Ngaji Kebangsaan oleh Panglima TNI dan Kapolri di Ponpes Nurul Jadid, Paiton, sendiri berlangsung tertutup.