Pixel Code jatimnow.com

Gairah Peternak Love Bird Pasuruan di Tengah Anjloknya Harga Pasaran

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Moch Rois
Salah satu jenis love bird milik peternak di Pasuruan
Salah satu jenis love bird milik peternak di Pasuruan

jatimnow.com - Anjloknya harga burung jenis love bird di pasaran, sempat membuat sejumlah peternak di Pasuruan pusing tujuh keliling dan nyaris bangkrut. Namun, di tengah keterpurukan itu, para pecinta burung ini kembali bergairah.

Gairah untuk tetap mencintai burung love bird itu dipicu maraknya perlombaan love bird 'ngekek' dengan biaya pendaftaran lomba yang relatif murah dan terjangkau. Sebab pelan-pelan, perlombaan demi perlombaan itu, sedikit demi sedikit bisa mengerek harga burung tersebut.

"Saat ini, untuk love bird jenis pastel hijau di tingkat peternak harganya sekitar Rp 50 ribu. Namun jika love bird 'ngekeknya' panjang dan berprestasi, harganya pun mahal," jelas Mukharom, pecinta love bird sekaligus salah satu juri lomba kicau di Pasuruan, Jum'at (5/4/2019).

Selama 5 tahun menjadi juri lomba kicau mania, pria yang akrab disapa Bang Mukharom ini menyatakan jika bisnis love bird 'ngekek' masih jauh dari kata meredup. Sebab, hanya burung love bird yang bisa dilombakan setiap hari.

Baca juga:
Pilhan Pembaca: Rumah Dihuni Lovebird hingga Ayah RB Bukan Anggota DPR

Banyaknya orang memiliki Love bird lebih dari satu, ternyata membuat para 'ngekek' mania ini rutin mengunjungi gantangan, untuk mencetak love bird berprestasi.

"Meskipun indukannya ngekek panjang, turunannya belum tentu. Maka ya harus sering nggantang burung, biar bisa berprestasi," ungkap warga Dusun Selorawan, Desa Cangkrimg Malang, Kecamatan Beji, Pasuruan ini.

Baca juga:
Aneh, Rumah yang Dihuni Sepasang Lovebird Selamat dari Awan Panas Semeru

Selama menjadi juri di Pasuruan, harga burung love bird termahal yang dijumpainya bahkan mencapai Rp 350 juta dengan nama Cepot milik salah satu peternak di Kecamatan Pandaan.

"Kalau ngekeknya panjang dan berprestasi harganya pun pasti ugal-ugalan. Kalau tidak prestasi ya jadi labet sayur, dijual murah," pungkasnya.