Pixel Codejatimnow.com

Koper Tempat Mayat Korban Mutilasi Berasal dari Malaysia

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : CF Glorian
Koper yang dipakai sebagai tempat mayat korban mutilasi
Koper yang dipakai sebagai tempat mayat korban mutilasi

jatimnow.com - Koper yang digunakan pelaku AS alias AP untuk membuang mayat Budi Hartanto (28), penari asal Mojoroto, Kota Kediri ternyata milik N (55) ibu kandung AS. Koper itu dibawa N saat pulang menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Malayasia.

N bercerita, AS sempat meminta maaf kepadanya. AS mengaku bila koper miliknya telah dijual sebagai tambahan modal usaha nasi gorengnya.

"Waktu itu pas pulang Salat Subuh. Katanya terjual Rp 200 ribu untuk tambah modal usaha nasi goreng," ungkap N usai diperiksa di Mapolres Blitar Kota, Jumat (12/04/2019).

Pagi harinya, N juga melihat anaknya membakar pakaian di depan rumah. Dua hari setelahnya, N mendengar kabar ada temuan mayat dalam koper yang dibuang di bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar yang hanya berjarak 1,5 km dari rumahnya.

Oleh tetangganya, N juga diperlihatkan soal foto koper itu. Dalam hatinya terbesit bahwa koper berisi mayat itu adalah miliknya. Namun, ia tak yakin karena anaknya mengaku telah menjualnya.

Baca juga:
Sudah P21, Dua Pelaku Mutilasi Penari di Kediri Dilimpahkan ke Kejari

"Tapi saya belum sadar itu koper saya. Karena anak saya bilang kalau telah menjualnya," ucap wanita dengan penampilan kalem tersebut.

Atas kasus yang menjerat anaknya itu, rumah N kemudian digeledah polisi. Dalam penggledahan, polisi juga mengamankan dua unit sepeda motor yaitu Honda Scoopy tanpa plat nomor dan Yamaha Mio Soul bernopol AG 3684 EV.

Baca juga:
Masa Penahanan Dua Tersangka Mutilasi Penari Asal Kediri Diperpanjang

N mengaku kalau anaknya sering berkata kasar padanya. Bahkan pernah sesekali ia menegur saat anaknya berkumpul dengan temannya karena berbicara terlalu keras.

AS dan AJ ditangkap tim gabungan yang dipimpin Kasubdit Jatanras Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela. Keduanya ditangkap karena terbukti membunuh dan memutilasi Budi. AS diringkus di tol tengah kota Jakarta, sementara AJ ditangkap di wilayah Kediri.