Pixel Codejatimnow.com

Coblosan Pemilu 2019 Selesai, RSUD Ponorogo Siap Tampung Caleg Stres

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
RSUD dr Harjono Ponorogo
RSUD dr Harjono Ponorogo

jatimnow.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo mengaku siap menampung para calon legilatif (caleg) yang gagal dalam pemilihan umum (pemilu) serentak 2019.

"Kami siap menampung bagi caleg yang stres karena kalah dalam pemilu 2019," kata Kabid Pelayanan RSUD dr Hardjono, dr Siti Nurfaidah, Jumat (19/4/2019).

Siti mengaku, psikiater khusus telah disiapkan di RSUD dr Harjono. Namun, tidak ada ruang khusus yang disediakan bagi para caleg yang mengalami tekanan jiwa tersebut.

"Intinya kami siap menampung sesuai kelas pelayanan. Tapi juga perlu disesuaikan dengan kondisi penyakit kejiwaan yang dialami," terangnya.

Menurut Siti, para psikiater nantinya akan mengklasifikasikan penyakit kejiwaan yang dialami caleg sebelum merawat, apakah kategori ringan, sedang atau berat.

"Kalau hanya ringan dan sedang, bisa difasilitasi RSUD dr Harjono. Jika sudah berat nanti perlu isolasi. Itu akan kami rujuk di RSJ terdekat. Misal di RSJ Solo atau RSJ Menur," urainya.

Baca juga:
Caleg Incumbent DPRD Ponorogo dari PKB Meninggal Dunia

Menurut Siti, seseorang yang mengalami stres berat bisa mengamuk dan mengancam keselamatan orang lain. Sedangkan, RSUD dr Harjono belum memiliki pelayanan tersebut.

Lantas seberapa besar peluang caleg mengalami stres? Siti memandang, pemilu tidak ubahnya suatu faktor yang bisa mengganggu kondisi kejiwaan seseorang. Sebab daya tahan tubuh setiap orang berbeda-beda.

"Hubungan interpersonal dengan orang lain salah satunya yang akan terhambat," terangnya.

Baca juga:
RSUD dr Harjono Ponorogo Rawat Ratusan Pasien DBD, 84 Diantaranya Anak-anak

Menurut Siti, penting bagi keluarga untuk mengetahui sedini mungkin kondisi anggota keluarganya yang maju sebagai caleg. Gejala dapat dilihat dari perubahan sikap seperti kebiasaan-kebiasaan yang mulai diabaikan.

"Contohnya kebisaan seseorang kalau pulang itu mandi atau makan lebih dulu. Kalau sampai kebiasaan itu tidak dilakukan, sudah menjadi gejala stres ringan. Maka dari itu keluarga harus waspada dan sebisa mungkin menjaga supaya tidak semakin berat beban stresnya," pungkasnya.