Pixel Codejatimnow.com

Pria di Mojokerto ini Membuat Kaki Palsu Generasi 10, Bisa untuk Salat

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Achmad Supriyadi
Sugeng 'kaki palsu' Siswoyudono saat di bengkel produksinya
Sugeng 'kaki palsu' Siswoyudono saat di bengkel produksinya

jatimnow.com - Than Must Soegenk, tiga kata itu menyambut saat kita berkunjung di kediaman Sugeng 'kaki palsu' Siswoyudono di Dusun Sarirejo, Desa Kauman, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Kebanyakan orang mungkin masih ada yang tidak kenal dengan nama Sugeng Siswoyudono, namun namanya cukup kondang jika diberi embel-embel 'kaki palsu'

Pria berusia 57 tahun itu sudah terkenal di seluruh penjuru Indonesia sebagai pembuat kaki palsu serta motivator bagi penyandang cacat.

Sugeng sendiri punya cita-cita menjadi anggota TNI. Namun, kecelakaan yang merenggut satu kakinya saat duduk di bangku SMA membuat pria ini mengubur dalam-dalam cita-citanya.

"Orang yang pakai kaki palsu harus siap mental, bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, kalau gak siap ya alasan sakit lah, apalah," kata Sugeng saat ditemui di rumah serta bengkel pembuatan kaki palsu, Jumat (21/6/2019).

"kata siapa pakai kaki palsu enak, tapi kebanyakan mereka lari dari kenyataan, makanya yang sulit membenahi otaknya TO (penyandang cacat) yang menyedot banyak waktu agar menerima kenyataan," imbuh Sugeng.

Untuk memproduksi kaki palsu, Sugeng mempekerjakan 12 orang di bengkel berukuran sekitar 10x10 meter. Setiap satu tim, Sugeng membagi 3 pekerja untuk membuat kaki palsu.

"Pembuatan kaki palsu ini Ndak lama kok, 1 kaki membutuhkan waktu 2 hingga 3 jam saja," terang Sugeng.

Baca juga:
Mahaiswa ITS Gagas Modifikasi Aspal dari Limbah Lumpur dan Kelapa Sawit

"Yang paling sulit itu dandani (membenahi) otak TO (penyandang cacat) itu, apa sudah siap? Kalau siap, 2 jam sudah pulang itu juga sudah diterapi," imbuh Sugeng sambil tertawa bersama Budi Sugiharto Pemred dan Jajeli Rois Wapemred jatimnow.com.

Kaki palsu Sugeng sekarang sudah dimodifikasi sedemikian rupa yang disebutnya sebagai generasi ke 10. Pria humoris ini pernah ikut gerakan 1000 kaki yang diadakan oleh salah satu acara di televisi nasional.

"Awal ikut bang Andy itu kaki generasi ke 5 belum ada dengkulnya, saat ini sudah generasi 10 sudah ada dengkul, bisa menekuk dan diajak untuk salat. Makanya kalau punya otak jangan taruh di dengkul, tapi taruh dengkul di otak biar bisa berpikir, berguna dan bermanfaat," ungkap Sugeng.

Sugeng mendapatkan keahlian membuat kaki palsu dengan cara otodidak. Saat ramadan dan jelang lebaran Idul Fitri 1440 Hijriyah tahun 2019 kemarin, Sugeng masih tetap bekerja.

Baca juga:
Pemkot Surabaya Buka Lomba Inovasi Kota Inovboyo 2024, Buruan Daftar!

"Otodidak mas, saat ini kami butuh dua mesin stamping press untuk membentuk plat engsel di dengkul biar ukurannya lebih presisi dan lebih cepat pembuatan kaki palsu," tukasnya.

Sugeng juga menyiapkan homestay untuk orang yang datang dari jauh untuk bermalam sambil menunggu pembuatan kaki palsu yang dipesan.

"Ada homestay dengan dua kamar tidur, kamar mandi dan musala. Ya untuk orang yang jauh seperti luar pula jawa, jika ingin beristirahat atau menginap ya monggo," tandas Sugeng.