Pixel Codejatimnow.com

Cerita di Balik Terbunuhnya Sri yang Tengkoraknya Ditemukan Gosong

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Supriyadi
Wahyu (belakang), menantu tiri korban sekaligus otak pembunuhan dan pembakaran mayat korban
Wahyu (belakang), menantu tiri korban sekaligus otak pembunuhan dan pembakaran mayat korban

jatimnow.com - Pemicu pembunuhan dan pembakaran terhadap Sri Astutik (55) asal Desa Sukorejo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, yang tengkorak kepalanya ditemukan di Ngoro, Mojokerto, akhirnya terungkap.

Otak pembunuhan terhadap Sri adalah Wahyu Hermawan asal (25) asal Desa Entalsewu, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, yang merupakan menantu tiri Sri. Dalam aksinya, Wahyu dibantu Sugeng (23), warga Desa Sugeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Kasatreskrim Polres Mojokerto, AKP M Solikhin Fery mengatakan, korban dibunuh dengan cara dijerat lehernya menggunakan sabuk pengaman mobil. Peristiwa itu terjadi saat Wahyu mengantar Sri ke orang pintar menggunakan mobil rental.

"Leher korban dijerat dengan safety belt (sabuk pengaman) mobil sebanyak dua kali dengan durasi 5 menit oleh pelaku (Wahyu Hermawan)," ungkap Fery, Rabu (2/7/2019).

Baca juga: 

Setelah Sri tewas, lanjut Fery, Wahyu merampas semua barang berharga milik mertua tirinya itu, antara lain anting, gelang, jam tangan dan handphone. Setelah itu, Wahyu membawa mayat Sri ke pekarangan kosong di Desa Kesemen, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

Baca juga:
Kerangka Manusia Misterius Ditemukan Petugas Kebersihan Tol Waru Sidoarjo

"Setelah korban meninggal, menantu tiri korban memanggil pelaku kedua (Sugeng) untuk membantu menghilangkan jejak dan mengambil harta benda korban," jelas mantan Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya.

Alumnus AKPOL tahun 2007 ini menambahkan, dua pelaku itu kemudian membakar mayat Sri ke pekarangan kosong tersebut hingga habis dan tingal tengkorak.

"Kedua tersangka membakar mayat korban dengan menggunakan bensin, ban bekas, kayu bakar dan rerumputan," jelas Fery.

Baca juga:
Penemuan Kerangka Manusia Diduga Berhubungan Dengan Kawanan Anjing Liar

Menurut Fery, sang menantu tiri sakit hati dengan ucapan korban selama ini yang membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain. Pemicu lain yaitu, sang menantu ingin menguasai harta mertuanya tersebut. Apalagi dari catatan kepolisian, Wahyu merupakan residivis kasus pencurian.

"Jadi untuk sementara, motif pelaku dalam pembunuhan itu adalah sakit hati dan ingin menguasai harta korban," tandas Fery.