Pixel Code jatimnow.com

Cerita di Balik Perampokan dan Pembunuhan Suami Istri di Tuban

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Farizal Tito
Pelaku Wiji saat diinterogasi di ruang pemeriksaan Subdit Jatanras Polda Jatim, Sabtu (13/7/2019) malam
Pelaku Wiji saat diinterogasi di ruang pemeriksaan Subdit Jatanras Polda Jatim, Sabtu (13/7/2019) malam

jatimnow.com - Perampokan di toko Dusun Tanggungan, Desa/Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, milik pasangan suami istri (pasutri) Sukamto (60) dan Sri Endangwati (55), rupanya sudah direncanakan betul oleh Wiji (37), warga asal Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.

Wiji dipastikan menjadi otak perampokan tersebut, sekaligus eksekutor. Dia sudah hafal kondisi rumah sekaligus toko korban tersebut, lantaran ia merupakan salah satu pelanggan di toko itu.

"Pelaku (Wiji) menjadi pelanggan toko milik korban. Sebab pelaku pernah tinggal di kampung itu," kata Kasubdit Jatanras Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela, Minggu (14/7/2019).

Baca juga:  

Dari hasil interogasi singkat setelah Wiji ditangkap di depan Jembatan Merah Plasa (JMP) Surabaya pada Sabtu (13/7/2019) petang, terungkap bahwa Wiji sudah merencanakan perampokan tersebut. Ia berniat mencuri uang hasil penjualan dan barang berharga lainnya di toko korban.

Namun rupanya, aksi perampokan Wiji terpergok kedua korban. Sehingga dengan membabi buta, Wiji memukuli kedua korban hingga tewas di lokasi kejadian. Mayat kedua korban kemudian baru ditemukan sekitar pukul 15.30 Wib, Jumat (12/7/2019) oleh anak korban yaitu Steven Leonardo (38) dan Wiwik Suryanti (38).

"Pelaku memukuli kedua korban menggunakan peralatan yang ada di toko tersebut, yaitu dengan palu dan sejenis kayu, hingga kedua korban meninggal dunia," beber Alumnus AKPOL tahun 2000 ini.

Baca juga:
Pembunuhan Bos Depo Air Galon di Surabaya, 6 Orang Diperiksa

Pelaku Wiji saat ditangkap Tim Jatanras Polda Jatim di depan JMP SurabayaPelaku Wiji saat ditangkap Tim Jatanras Polda Jatim di depan JMP Surabaya

Setelah kedua korban tak berdaya, Wiji kemudian merampas uang tunai puluhan juta rupiah, handphone bahkan motor korban serta barang berharga lainnya. Setelah itu ia kabur ke Cepu, Blora, Jawa Tengah, kemudian ke Bojonegoro lalu ke Surabaya hingga akhirnya Tim Jatanras Polda Jatim menangkapnya di depan JMP Surabaya.

Tewasnya suami istri itu diketahui oleh anak korban setelah dua hari tidak terlihat membuka tokonya dan tidak menjawab komunikasi dengan anaknya yang tinggal di Lamongan itu. Setelah sampai di rumah orangtuanya, sang anak langsung masuk dengan memanjat pagar dan masuk lorong rumah hingga menemukan jasad kedua orantuanya tersebut.

Baca juga:
Pembunuh Bos Depo Air Galon di Surabaya Masih Misterius, Polisi Pelototi CCTV

Mayat Sukamto ditemukan di lorong ruangan belakang dalam posisi tertelungkup. Pada tubunya terdapat tiga luka terbuka di kepala bagian belakang. Sedangkan jasad Sri Endangwati, istri Sukamto, berada di gudang kapas pembuatan kasur dalam posisi terlentang dengan luka di kepala bagian belakang.

Tewasnya kedua korban kemudian dilaporkan ke Polres Tuban dan penyelidikan dibackup Jatanras Polda Jatim.

"Penyidikan dan pengembangan perkara lebih lanjut dilakukan Satreskrim Polres Tuban," tandas Leonard.