Pixel Codejatimnow.com

Sistem Zonasi Dikeluhkan, Ini Pesan Wali Kota Risma ke Orangtua Siswa

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Arry Saputra
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini

jatimnow.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini punya pesan khusus kepada orangtua siswa yang mengeluhkan kebingungan soal sistem zonasi sekolah.

Risma mengatakan permasalahan pendidikan seseorang tak bergantung pada kepopuleran sekolah, melainkan kecerdasan dan prestasi murid berasal dari dalam diri mereka serta dorongan kedua orangtuanya.

"Sebetulnya semua itu tergantung kembali kepada kita, diamanpun sekolahnya, siapa pun gurunya, siapapun orangtuanya itu kembali kepada kita," ujarnya, Selasa (16/7/2019).

Risma mencontohkan dirinya yang pernah bersekolah di sekolah yang tak populer. Bahkan, tempat bersekolahnya dulu sering banjir saat hujan tiba. Namun, rasa minder tak ada sama sekali dibenaknya dan tetap tekun belajar hingga mampu memimpin Kota Surabaya seperti saat ini.

"Mungkin tidak ada yang mau anak-anak sekolah di situ. Sekolahnya di kampung. Tapi bukan itu kan? Paling penting adalah bagaimana saya kemudian memacu diri saya," imbuhnya.

Baca juga:
PPDB Zonasi SMA Negeri Rawan Bermasalah, Ini Masukan DPRD Jatim

Ia juga memberikan contoh anak-anaknya, seperti putra sulungnya, Fuad Bernadi yang sering menempati ranking terakhir di kelasnya yakni 39 dari 40 siswa. Risma mengaku sempat lengah kala itu. Akhirnya ia memecut semangat belajar Fuad dengan motivasi.

"Aku ngomong mama malu kalau kaya gini. Tolong kamu belajar. Dia bilang capek karena sekolah full day. Terus aku bilang belajar gak perlu di rumah, di sekolah bisa. Langsung dia lompat jadi ranking 2 sampai lulus bahkan bisa masuk ITS," ujarnya seraya berbangga.

Baca juga:
Revisi Perda RPJP Jatim 2025-2045, Fraksi PDIP Ingatkan Pendirian SMAN Merata

Selain itu, Risma juga berpesan kepada orangtua siswa agar berperan aktif memotivasi anaknya secara positif. Pasalnya semangat anak juga dapat tumbuh jika dimotivasi oleh orangtuanya.

"Karena sebetulnya anak itu bisa dibentuk. Jadi sekarang sekali lagi bukan sekolahnya, bukan siapa orangtuanya, siapapun orangtuanya itu kalau bisa memberikan motivasi kepada anaknya ya pasti bisa," jelasnya.