Pixel Codejatimnow.com

Mengenal Candi Mirigambar dengan Relief Cerita Panji di Tulungagung

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Bramanta Pamungkas
Candi Minigambar, terletak di Desa Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung
Candi Minigambar, terletak di Desa Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung

jatimnow.com - Dari beberapa candi yang ada di Tulungagung, Candi Mirigambar menjadi candi dengan keunikan tersendiri. Candi ini terletak di Desa Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol.

Candi Mirigambar memiliki relief unik berbeda dengan candi pada umumnya. Jika candi lain bercerita tentang kisah pewayangan seperti Ramayana atau Mahabarata, relief di Candi Mirigambar, menceritakan kisah panji.

Juru Pelihara Candi Mirigambar Suyoto menuturkan, kisah Panji merupakan cerita tentang tokoh Ksatria Jawa. Dalam kisahnya, sosok Panji yang berasal dari Kerajaan Jenggala dan putri Sekartaji atau Dewi Candrakirana dari Kerajaan Kadiri, menjadi lakon utamanya.

"Relief yang ada di Candi Mirigambar ini menceritakan lakon Panji Wasengsari," tutur Suyoto, Minggu (28/7/2019).

Suyoto, Juru Pelihara Candi Mirigambar menunjukkan relief yang ada pada candi tersebutSuyoto, Juru Pelihara Candi Mirigambar menunjukkan relief yang ada pada candi tersebut

Baca juga:
Candi Mirigambar Tulungagung, Menyimpan Kisah Panji dan Udang Bawa Senjata

Terdapat 10 panel relief di candi ini. Namun hanya tinggal 4 relief saja yang masih bisa dilihat secara utuh. Enam lainnya hilang karena dicuri dan rusak.

Lakon Panji Wasengsari menceritakan perjuangan Pangeran Panji dalam memperebutkan Dewi Sekartaji dari kerajaan lain.

"Yang membikin berbeda, tokoh Panji dalam relief digambarkan mengenakan sebuah topi tekes, ini tidak ditemukan di relief candi lain," jelasnya.

Baca juga:
Wisata Kampung Majapahit di Desa Bejijong

Terdapat tiga angka tahun yang ditemukan di candi ini, yaitu 1200 M, 1342 M dan 1388 M. Keberadaan angka tahun ini biasanya terkait pembangunan candi tersebut. Berdasarkan data, candi ini disebut dibangun pada masa tiga kerajaan, yaitu Kadiri, Singosari dan Majapahit.

Adanya ornamen awan pada candi, menandakan bahwa bangunan ini merupakan tempat pemujaan pada masa lampau.