Pixel Codejatimnow.com

Melihat dari Dekat Permainan Tradisional Para Siswa SD di Tulungagung

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Bramanta Pamungkas
Dengan ceria dan semangat, para siswa SDN 2 Bandung, Tulungagung memainkan permainan tradisional
Dengan ceria dan semangat, para siswa SDN 2 Bandung, Tulungagung memainkan permainan tradisional

jatimnow.com - Ada yang berbeda dengan aktivitas siswa SDN 2 Bandung, Kabupaten Tulungagung saat jam istirahat berlangsung, Senin (29/7/2019). Keseruan terlihat saat anak-anak ini mengisi waktu istirahatnya dengan dolanan atau permainan tradisional.

Permainan tradisional yang mereka mainkan antara lain congklak, bola bekel, lompat tali hingga cublak cublak suweng. Didampingi sebuah kelompok mahasiswa, mereka tampak ceria dan semangat memainkan permainan tersebut.

Ketua kelompok mahasiswa, Angga Prasetyo menuturkan, kegiatan tersebut berawal dari keresahan mereka atas dampak penggunaan gadget pada anak. Selama ini, mayoritas siswa di sekolah mengisi kegiatan di rumah dengan bermain gadget. Hal itu memberikan banyak dampak negatif dan membuat anak mengalami kecanduan.

"Kita mengajak siswa di sini untuk kembali memainkan permainan tradisional yang lama tidak mereka mainkan," ujar Angga.

Salah satu permainan tradisional dimainkan para siswa SDN 2 Bandung, TulungagungSalah satu permainan tradisional dimainkan para siswa SDN 2 Bandung, Tulungagung

Baca juga:
Surabaya Kampanye Permainan Tradisional, Ajak Perang Lawan Gadget

Sekolah pun menyambut positif ide tersebut. Para siswa memainkan permainan tersebut di halaman sekolah saat jam istirahat. Evi Diah Susanti, seorang guru mengatakan, sebenarnya permainan tradisional ini sudah masuk dalam Kurikulum 2013 dan berlaku hingga saat ini.

Selain bisa mengurangi dampak ketergantungan gadget, permainan ini juga melatih pertumbuhan dan perkembangan siswa mulai dari fisik dan saraf motorik. Siswa juga bisa belajar saling bekerjasama dan melatih mental.

"Rencananya permainan ini akan kita lakukan setiap jam istirahat selama 5 hingga 10 menit," tuturnya.

Baca juga:
1445 Anak-anak Banyuwangi Salurkan Aneka Bakat dalam Festival Anak Yatim

Permainan tradisional ini juga menarik minat para siswa. Salah seorang siswa Mohammad Faul Pratama mengaku senang bisa bermain bersama teman-temannya. Selama ini, Faul banyak menghabiskan waktunya dengan bermain gadget di rumah. Setelah mengenal permainan tersebut, siswa kelas VI ini akan berjanji mengurangi bermain gadget.

"Bermain permainan tradisional ini bisa berkeringat dan punya banyak teman," ujarnya.