jatimnow.com - IM atau Imam Mustofa alias Ali pelaku penyerangan Polsek Wonokromo belajar secara otodidak dari internet melalui konten Ustaz Aman Abdurrahman yang merupakan seorang pendiri Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera membenarkan jika motif yang dilakukan oleh pelaku berasal dari belajar melalui media sosial (medsos) kemudian diaplikasikan menyerang kantor polisi.
"Sementara sudah. Itu mengaplikasikan apa yang dipelajari di medsos dengan aksi Amaliyah," katanya, Minggu (18/8/2019).
Baca juga:
- Polsek Wonokromo Diserang, Seorang Pelaku Dilumpuhkan
- Polsek Wonokromo Diserang Pria Diduga Simpatisan ISIS
- Polisi Dalami Penyerang Polsek Wonokromo yang Diduga Simpatisan ISIS
- Polisi: Pelaku Penyerangan Polsek Wonokromo adalah Aksi Amaliyah
- Densus 88 Geledah Rumah Kos Pelaku Penyerangan Polsek Wonokromo
- Polisi: Pelaku Penyerangan Polsek Wonokromo Belajar dari Media Sosial
Saat ditanya apakah pelaku merupakan pengikut dari anggota JAD, Barung mengatakan jika hal tersebut pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menjawabnya secara detail. Namun, kuat dugaan mengarah ke jemaah tersebut.
"Itu nanti porsi Densus 88 ya. Kuat dugaan ke arah sana," ujarnya.
Dari hasil penyidikan, pelaku penyerangan Polsek Wonokromo hanya dilakukan Imam Mustofa warga Sumenep, Madura.
"Sementara perorangan," ucapnya singkat.
Penyidikan kasus ini, lanjut Barung, masih terus dilakukan untuk bisa mengungkap pelaku-pelaku yang lainnya apabila ada yang terlibat. Namun, kewenangan dari penyidikan tersebut telah diambil alih oleh Densus 88 Mabes Polri.
Baca juga:
Seorang Wanita Ditemukan Tewas di Sungai Gunung Sari Surabaya
"Penyidikan diambil alih Densus 88 Mabes Polri. Mulai dari Surabaya ke tempat kos-kosan istrinya. Istri dan anaknya sudah dimintai keterangan dan itu sudah kewenangan Densus 88. Kita periksa di satu tempat. Tentunya itu akan nanti menyasar ke temuan yang saya katakan, Densus 88 Mabes Polri," pungkasnya.
Saat menyerang Polsek Wonokromo, Sabtu (17/8) pukul 17.00 Wib, pelaku membawa 1 buah pisau penghabisan, 1 buah celurit, 1 buah ketapel dengan amunisi kelereng, 1 senpi gas gun hitam, 1 buah kaos warna hijau, 1 tas ransel hitam dan 2 lembar kertas fotocopy bertuliskan laillahhaillallah.
Tim gabungan telah menggeledah rumah kos Mustofa yang berada di jalan Sidosermo IV gang I no 10, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, sekitar pukul 19.30 Wib, Sabtu (17/8).
Seorang perempuan yang diduga istri dan tiga anak turut diamankan petugas menggunakan mobil berwarna hitam. Selain itu, petugas membawa dua buah tas dari rumah kos.
Pelaku saat diinterogasi bahwa perbuatan penyerangan Polsek Wonokromo tersebut adalah aksi Amaliyah.
Baca juga:
Dikejar Warga Usai Jambret HP Mahasiswi, Bandit di Surabaya Babak Belur Dimassa
"Indikator aksi Amaliyah dari pembelajaran yang disampaikan pelaku tadi. Juga ditemukan lambang ISIS yang dibawa pelaku," ujarnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-18971-aksi-amaliyah-pelaku-diduga-belajar-dari-media-sosial-konten-jad