Pixel Codejatimnow.com

Tim Densus 88 Sita Buku Jihad dari Rumah Satu Terduga Teroris Blitar

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : CF Glorian
Rumah yang ditempati terduga teroris KJW dan keluarganya di Kelurahan Sentul, Kepanjen Kidul, Kota Blitar
Rumah yang ditempati terduga teroris KJW dan keluarganya di Kelurahan Sentul, Kepanjen Kidul, Kota Blitar

jatimnow.com - Sejumlah barang yang disita Tim Densus 88 Antiteror saat menggeledah rumah tiga terduga teroris di Blitar sedikit terkuak. Busur dan anak panah hingga celurit terlihat sebagai barang yang diamankan.

Ketiga terduga teroris yaitu JPS, KJW dan S, ketiganya ditangkap berurutan pada Jumat (23/8/2019) petang hingga malam. JPS ditangkap di Jalan Riam Kiri, Kelurahan Bendo, Kota Blitar; KJW di Jalan Ir. Sukarno, Kelurahan Sentul, Kepanjen Kidul, Kota Blitar serta S, warga Kelurahan Beru, Wlingi, Kabupaten Blitar.

Informasi yang dihimpun jatimnow.com di lapangan, Tim Densus 88 menyita busur dan beberapa anak panah dari rumah KJW.

"Itu (busur dan anak panah) dibawa polisi. Ada juga handphone yang dibawa sama polisi," kata Susilo Iswanu, Ketua RT 2 RW 07, Jatimalang, Kelurahan Sentul, Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Sabtu (24/8/2019).

Baca juga:  

Iswanu menambahkan, saat dirinya mendampingi penggeledahan di rumah KJW, ia dan istrinya melihat ada empat mobil di luar dan empat petugas masuk rumah. Rumah yang ditempati KJW merupakan rumah bekas praktik dokter.

Menurutnya, KJW bukan warga asli Blitar. Ia merupakan pendatang asal Kediri yang kemudian diminta untuk merawat rumah yang sebelumnya tidak terawat karena sudah tidak dipakai.

Rumah terduga teroris JPS di Jalan Riam Kiri, Kelurahan Bendo, Kota BlitarRumah terduga teroris JPS di Jalan Riam Kiri, Kelurahan Bendo, Kota Blitar

Baca juga:
Gudang di Surabaya Digeledah Densus 88, Tempat Kerja Terduga Teroris?

Selain itu KJW juga sering menutup diri meski istrinya membuka usaha laundry. Sesekali KJW terlihat keluar rumah kala beribadah di musala terdekat. Selain bersama istri, KJW juga tinggal bersama tiga anaknya.

"Sebulan sekali saya selalu datang ke rumahnya mengantar undangan perkumpulan RT. Orangnya juga sering jadi imam salat maghrib dan isya di musala dekat situ. Saya juga ndak menyangka kalau orangnya dibawa," ungkap Iswanu.

Di tempat lain, Tim Densus 88 juga mengamankan senjata tajam berupa celurit dan ruyung double stik di rumah S yang ada di Kelurahan Beru, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Petugas juga membawa beberapa kardus buku jihad di rumah S termasuk tiga buah handphone (HP).

"Semuanya disimpan di lemari khusus. Dulu saya sudah pernah ingatkan untuk dibakar tapi nggak dituruti. HP saya, suami sama anak saya juga dibawa," papar A, istri S sewaktu ditemui di rumahnya.

Baca juga:
Warga di Sampang Terduga Teroris Ditangkap, Begini Tanggapan Tetangganya

S bekerja di sebuah apotik di Wlingi. A percaya jika suaminya tidak terlibat jaringan teroris. Dirinya hanya bisa pasrah dan berharap agar S segera dibebaskan. Sebab, S dan A memiliki tiga anak, yang kembar kelas 5 SD dan satunya kelas 2 SD.

Terpisah, kondisi rumah JPS di Jalan Riam Kiri, Kelurahan Bendo, Kepanjen Kidul, Kota Blitar tertutup. Aktivitas warga setempat juga sedang sepi karena bertepatan dengan karnaval. Tidak ada informasi yang bisa dihimpun dari rumah JPS.

Ketiga terduga teroris itu ditangkap Tim Densus dalam waktu yang berbeda. Informasi terbaru, ketiganya sudah berada di Mapolda Jatim untuk diperiksa intensif.